Berita

Foto/Net

Hukum

Kabareskrim Tinjau Penggeledahan Kapal Win Long Yang Diduga Bawa Sabu

SABTU, 24 FEBRUARI 2018 | 02:20 WIB | LAPORAN:

Kabareskrim Polri Komjen Ari Dono Sukmanto meninjau kapal Win Long yang diduga membawa sabu-sabu di dermaga Kanwil Bea Cukai Kepulauan Riau (Kepri), Jumat malam (23/2).

Seperti diberitakan Antara Kabareskrim tiba di Kanwil Bea Cukai Kepri sekitar pukul 22.30 WIB menggunakan mobil Alphard B 777 KT setelah menyewa kapal dari Batam. Ari datang bersama sejumlah anggota Brimob lengkap dengan senjata, sebagian anggota membawa anjing pelacak.

Humas Bea Cukai Kepri Refly Feller Silalahi mengatakan, anjing pelacak didatangkan untuk memeriksa muatan kapal Win Long dengan nomor lambung BH 2998, terkait dugaan menyelundupkan sabu.


"Anjing pelacak didatangkan untuk memudahkan pencarian biar lebih mudah dan cepat," katanya melalui pesan singkat, Jumat (23/2).

Di dermaga Bea Cukai Kepri, sejumlah truk masih membongkar muatan kapal berupa ikan beku. Sedikitnya sudah enam truk keluar mengangkut muatan menuju Stasiun Karantina Karimun.

Sementara itu, sejumlah anggota Brimob masih melakukan penggeledahan dalam kapal menggunakan anjing pelacak.

Kapal Win Long ditangkap di perairan Selat Phillips oleh kapal patroli Bea Cukai 2005 dibantu dua kapal patroli Bea Cukai lain pada pukul 13.00 WIB.

Kapal Win Long diduga mematikan GPS saat memasuki perairan Indonesia hingga akhirnya ditarik dan tiba ke dermaga BC Kepri di Meral, Karimun sekitar pukul 16.00 WIB. Kapal berbendera Taiwan ini kabarnya telah menjadi target petugas sejak 2017.

Di kesempatan yang berbeda, Direktur Narkoba Badan Reserse Narkoba Mabes Polri Brigjen Polisi Eko Daniyanto menjelaskan pihaknya sudah bekerja selama lima jam untuk mencari Narkoba jenis Sabu yang disembunyikan di dalam kapal.

Salah satu caranya dengan menurunkan anjing pelacak dari tim gabungan Kepolisian dan Bea Cukai untuk membantu pencarian narkoba di dalam kapal yang diduga membawa narkoba. [nes]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya