Berita

Saleh Partaonan Daulay/Net

Politik

Balita Tanjungbalai Meninggal, DPR Pertanyakan Grand Design Penanganan Gizi Buruk

KAMIS, 22 FEBRUARI 2018 | 01:34 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay mengatakan semua pihak patut menyampaikan duka cita yang mendalam atas meninggalnya Fitri Fadilah, balita berusia dua tahun, penderita gizi buruk.

Bayi yang berasal dari Kota Tanjungbalai, Sumatera Utara itu meninggal dunia setelah sempat menjalani perawatan di RSUD Tengku Mansyur, Tanjungbalai, Senin (19/2). Balita tersebut menderita penyakit gizi buruk sejak dua bulan terakhir.

"Dari laporan masyarakat, Fitri Fadilah meninggal karena terlambat dibawa ke RS. Orang tuanya tidak membawanya ke RS karena persoalan ekonomi. Balita tersebut baru dapat dibawa ke RS setelah mendapat bantuan dan perhatian warga masyarakat," sebut Saleh kepada redaksi, Rabu (21/2).


Jelas politisi PAN ini, wajar saja orang tuanya tidak mampu membawa ke RS. Penghasilan mereka sebagai nelayan tentu sangat tidak memadai untuk biaya pengobatan. Apalagi, pemerintah mungkin tidak mendaftarkan mereka sebagai keluarga penerima manfaat (KPM) yang berhak menerima bantuan sosial.

Yang jelas, kondisi gizi buruk ternyata tidak hanya terjadi di Asmat, Papua. Tetapi, juga terjadi di Tanjungbalai Sumatera Utara. Artinya, gizi buruk buruk tidak serta merta hanya terkait letak geografis, tetapi juga terkait pada grand design pemerintah dalam menangani masalah ini.

"Kalau soal program, sudah banyak. Lihatlah, program rastra (beras sejahtera), PKH, KIP, KIS, dan lain-lain, banyak. Tetapi belum menyelesaikan masalah. Presiden harus melihat dimana letak masalah sesungguhnya," ujar Saleh.

Dalam menanggulangi masalah gizi buruk seperti ini, Kementerian Kesehatan saja memiliki program pembagian biskuit ke berbagai pelosok daerah. Ada banyak anggaran dialokasikan setiap tahun. Sayang sekali, gizi buruk tetap masih ada.

"Bisa jadi, pembagian biskuit ini tidak efektif. Ini perlu juga dievaluasi secara baik," demikian Saleh. [rus]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya