Berita

Hukum

Kabareskrim: Isu Teror Terhadap Ulama Jangan "Digoreng"

RABU, 21 FEBRUARI 2018 | 17:45 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

. Kepala Bareskrim Polri, Komjen Pol Ari Dono Sukmanto, meminta masyarakat tidak mudah terpancing informasi-informasi palsu mengenai kekerasan terhadap ulama.

"Jangan terpancing provokasi lalu malahan balik memprovokasi melalui opini atas kabar kasus kekerasan terhadap pemuka agama," kata Komjen Ari di Gedung Majelis Ulama Indonesia (MUI), Jakarta, Rabu (21/2).

Sambung Ari, teror atau penyerangan terhadap ulama jangan dijadikan komoditi yang terus "digoreng" sehingga menyesatkan masyarakat.


"Mengaitkan peristiwa itu dalam bingkai seolah-olah besar, justru kontra produktif. Sebabnya, justru jadi terjebak dalam pusaran yang lari dari esensi yaitu menjaga Indonesia melalui penyuksesan program pemerintah yang lebih membutuhkan fokus saat ini," kata Ari.

Ari melanjutkan, Polri tidak berpangku tangan dan akan terus menggali data dan fakta terutama dalam kejadian yang menewaskan Komandan Brigade Pimpinan Pusat Persis, HR Prawoto.

"Percayakan pada aparat bahwa mengungkapkan ini semua bukan seperti membalik telapak tangan. Data dan fakta yang nantinya disampaikan kepada masyarakat harus konkret agar tak malah menjadi hoax," lanjutnya.

Berdasarkan data yang dimiliki Bareskrim Mabes Polri, sudah ada 21 peristiwa kekerasan terhadap pemuka agama di berbagai daerah. Di Aceh, Banten, DKI Jakarta, DI Yogyakarta, misalnya, masing-masing terjadi 1 peristiwa. Lalu di Jawa Timur sebanyak 4 peristiwa. Paling banyak di Jawa Barat, 13 peristiwa.

"Hasil penelusurannya, seluruh peristiwa itu murni kriminal biasa. Pelaku, modus hingga motifnya beragam dan tak ada kecenderungan seperti yang selama ini jadi pembicaraan masyarakat. Justru masyarakat malah terjebak dengan agenda sebenarnya jika terus membicarakan ini," ucap Kabareskrim. [ald]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya