Berita

Reuni keluarga yang dipisahkan Perang Korea/Net

Dunia

Reuni Keluarga Yang Terpisah Perang Korea Masih Belum Jelas

SELASA, 20 FEBRUARI 2018 | 09:46 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Meskipun hubungan bilateral antara Korea Selatan dan Korea Utara mulai menghangat di awal tahun ini dengan pembicaraan dua negara yang berujung pada partisipasi Utara di Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang, namun ketidakpastian masih menyelimuti kemungkinan reuni keluarga yang semula diusulkan berlangsung selama Tahun Baru Imlek. Namun sejauh ini belum ada perkembangan lebih lanjut soal rencana ini.

Diketahui bahwa pejabat dari kedua belah pihak di perbatasan mengadakan pembicaraan pada tanggal 9 Januari lalu dan Korea Selatan berharap sebuah reuni keluarga yang dipisahkan oleh Perang Korea 1950-53 akan berlangsung bulan Februari ini. Jika terealisasi, maka reuni keluarga yang terpisah itu akan menjadi yang pertama setelah tahun 2015 lalu.

Tercatat 131.447 orang di Korea Selatan yang telah mendaftar Palang Merah Korea sejak tahun 1988 yang mengaku memiliki keluarga di Utara. Namun lebih dari 72.000 di antara kini telah meninggal dunia.


Hampir 14.000 dari mereka yang masih hidup berusia 90 tahun ke atas. Hal itu membuat mereka hampir kehabisan waktu untuk bisa bertemu kembali dengan keluarga yang dipisahkan perang.

"Saya mendaftar untuk sebuah reuni 30 tahun yang lalu tapi belum dipilih untuk terlibat," kata Nam Gyu-hyeong yang berusia 80 tahun kepada Al Jazeera.

"Sementara saya masih ingin menjadi bagian dari sebuah reuni, saya pikir Palang Merah dan pihak berwenang seharusnya telah melakukan sesuatu sebelumnya, bagi saya, tidak banyak waktu yang tersisa Lima dari sembilan orang yang saya tinggalkan," sambungnya.

Selama perayaan Imlek akhir pekan kemarin, sejumlah lansia yang keluarganya terpisah di Korea Utara berkumpul di Imjingak Resort di Korea Selatan untuk menghormati nenek moyang mereka. Bagi mereka yang telah dipisahkan oleh Perang Korea, ini bisa menjadi saat yang menyakitkan.

Banyak yang tidak tahu apakah orang yang mereka cintai di Utara sudah mati atau masih hidup. [mel]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya