Berita

Maruarar Sirait/Net

Politik

Dua Kemungkinan Kenapa Maruarar Keseleo Lidah "Gubernur Indonesia"

SELASA, 20 FEBRUARI 2018 | 00:59 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Ada dua kemungkinan kenapa Ketua Steering Committee Piala Presiden 2018, Maruarar Sirait mengalami slip of tongue alias keseleo lidah saat jumpa pers permohonan maaf atas insiden penyerahan Piala Presiden 2018.

Keseleo lidah yang dimaksud adalah, Ara sapaan akrab politisi PDIP itu menyebut jabatan 'Gubernur DKI Jakarta' menjadi 'Gubernur Indonesia'.

Pemerhati politik sekaligus Direktur Mahara Leadership, Iwel Sastra mengatakan dua kemungkinan itu, yaitu, gugup, dan secara intermeso, dalam pikiran bawah sadar, Ara sudah mengangggap Anies sangat berpengaruh.


Menurut Iwel, Ara awalnya menduga insiden penghadangan Anies saat akan mendampingi Presiden Joko Widodo menyerahkan trofi juara piala Presiden 2018 kepada Persija Jakarta, tidak akan seheboh ini. Sehingga, saat jumpa pers Ara sedikit gugup.

"Diluar dugaan, ini menjadi sangat-sangat viral, viralnya sangat luar biasa. Ara sebagai ketua panitia juga tidak menyangka akan seheboh ini. Kemudian juga muncul tudingan-tudingan dalam bentuk meme bahwa panitia lah yang menghalangi atau meminta Paspampres untuk menghalangi Anies mendampingi Jokowi," ucapnya kepada redaksi, Selasa (20/2).

"Sampai sekarang kan klrafikasi itu tidak jelas, siapa sebenarnya yang memerintahkan Paspampres, sehingga dalam memberikan klarifikasi, Ara juga agak gugup, ada sedikit gugup, mungkin maksudnya 'Gubernur DKI Jakarta' bukan 'Gubernur Indonesia'. Karena mungkin dalam suasana gugup tadi," lanjut Iwel meneruskan.

Kemungkinan yang kedua, seperti yang disampaikan di atas, secara intermeso, dalam pikiran bawah sadar, Ara sudah menganggap Anies adalah seorang gubernur yang sangat berpengaruh.

"Bukan sekedar di Jakarta tapi di seluruh Indonesia, maka keluarlah ucapan 'Gubernur Indonesia'. Atau, gubernur yang punya potensi memimpin Indonesia. Ini hanya dugaan secara intermeso," demikian Iwel. [rus]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya