Berita

Ilustrasi/Net

Publika

Membangun Surplus

JUMAT, 16 FEBRUARI 2018 | 07:44 WIB

SEMOGA anda kaya. Kaya itu adalah pertanda keberhasilan membangun surplus. Membangun kedermawanan hasil panen melimpah ruah. Panen kerohanian dan materi keduniawanan. Panen harta benda, pangan, pakaian, perumahan, pakan, transportasi, komunikasi, pariwisata, dan berkreativitas inovatif. Harga hasil panen yang terjangkau, terdistribusi secara adil dan beradab. Tepat menata ketentraman lahir dan batin. Ramai dalam kemakmuran dan terhormat.

Surplus dihasilkan dari produktivitas yang melimpah ruah. Input hemat untuk menghasilkan output terbesar. Itu perlu pelipatgandaan pengembangan bakat alamiah. Bakat untuk merasa nyaman dan tenteram, sekalipun berada dalam lingkungan hiruk-pikuk, bising, kacau balau, gundah gulana, dan gaduh. Bakat berbasis dari kemurahan hati atau berhati kaya.

Kemudian kenyamanan secara palsu dicapai oleh kondisi orang gila. Gila karena merasa bebas dari norma-norma yang berlaku. Norma yang memaksakan wajib tanpa menekan kebebasan untuk bahagia. Bahasa popular yang digunakan adalah merasa enjoy. Namun konstruksi gila ini bukan merupakan sakit kejiwaan, melainkan representasi dari kenyamanan. Nyaman yang bebas dari rasa takut. Nama lainnya adalah berani. Berani karena terbiasa berada dalam lingkungan yang nyaman.


Kemudian kenyamanan yang seperti itu hanya terasa nyata untuk orang-orang yang telah mencapai status sosial ekonomi puncak tertinggi. Namun ada kontradiksi tafsir identifikasi disini. Misalnya Raja Besar justru dikelilingi banyak pasukan berani mati untuk menjaga ketentraman raja. Ini sama dengan situasi jenderal besar dalam kemiliteran. Ulama besar dalam kehidupan kerohanian. Guru besar dalam dunia pembelajaran. Kontradiksi tafsir itu berupa guru besar dikarenakan merasa berposisi sebagai guru kecil. Sebaliknya boleh jadi guru kecil berperilaku berlebihan sebagai guru besar. Besar atau kecil dari hasil pengukuran ini sesungguhnya merupakan persepsi. Beropini. Menghipnotiskan berada dalam puncak status sosial ekonomi.

Paparan di atas menjadi landasan berfikir untuk memperbaiki utang. Utang adalah lawan kata dari kaya. Lawan kata dari surplus. Selanjutnya contoh dari utang adalah utang sebagai konsekuensi logis dari bernegara. Utang berorganisasi. Utang berumah tangga. Utang berbudi luhur. Ketekoran itu perlu dibedakan atas berpura-pura tekor dan tekor yang nyata. Berpura-pura sakit keuangan, namun rajin berbelanja. Berpura-pura rugi.

Sumber persoalan di atas berasal dari berperasaan. Beropini. Berpersepsi. Merasa kaya, namun sebenarnya miskin. Bertindak melebihi kepatutan dan kepantasan. Keliru dalam berpenampilan ini disebabkan oleh kekeliruan dalam mengidentifikasi. Keliru identifikasi merupakan sumber masalah dari kegagalan membaca. Membaca apa yang tersaji di lingkungan sekitar. Keliru disebabkan gagal berhitung yang sebenarnya. Gagal bertindak jujur. Namun sebaliknya kegiatan menyembunyikan utang, harta, dan hasil panen itu sungguh berguna untuk berhasil surplus.[***]

Sugiyono Madelan
Peneliti INDEF, Dosen Pascasarjana Universitas Mercu Buana, dan Tenaga Ahli Anggota DPR RI.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

RUU Koperasi Diusulkan Jadi UU Sistem Perkoperasian Nasional

Rabu, 17 Desember 2025 | 18:08

Rosan Update Pembangunan Kampung Haji ke Prabowo

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:54

Tak Perlu Reaktif Soal Surat Gubernur Aceh ke PBB

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:45

Taubat Ekologis Jalan Keluar Benahi Kerusakan Lingkungan

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:34

Adimas Resbob Resmi Tersangka, Terancam 10 Tahun Penjara

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:25

Bos Maktour Travel dan Gus Alex Siap-siap Diperiksa KPK Lagi

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:24

Satgas Kemanusiaan Unhan Kirim Dokter ke Daerah Bencana

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:08

Pimpinan MPR Berharap Ada Solusi Tenteramkan Warga Aceh

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:49

Kolaborasi UNSIA-LLDikti Tingkatkan Partisipasi Universitas dalam WURI

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:45

Kapolri Pimpin Penutupan Pendidikan Sespim Polri Tahun Ajaran 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:42

Selengkapnya