Berita

Nusantara

Ketua Yapeta Ajak Warga Negara Hargai Sejarah Dan Pahlawan

KAMIS, 15 FEBRUARI 2018 | 10:51 WIB | LAPORAN:

. Pemberontakan Pembela Tanah Air (Peta) di Blitar, Jawa Timur terhadap tentara Jepang, telah menjadi agenda rutin Yayasan Pembela Tanah Air (Yapeta) setiap tanggal 14 Februari.

Peringatan peristiwa yang terjadi tahun 1945 itu, dilakukan dalam bentuk upacara di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan, Rabu (14/2) keamrin.

"Peperangan yang terjadi masa lalu merupakan wawasan kebangsaan yang harus dihormati. Berjuang demi harga diri bangsa. Jika mereka (pahlawan) tidak berjuang mati-matian, maka kita semua tidak ada di sini hari ini," kata Ketua Yapeta Tinton Suprapto dalam siaran persnya, Kamis (15/2).


Tinton berharap generasi penerus Peta bisa memberikan kontribusi yang baik kepada Indonesia. Serta menjadi panutan bagi lingkungan terdekatnya. Baik dalam sistem pemerintahan maupun sebagai masyarakat biasa.

Apalagi, terang Tinton, saat ini terdapat generasi Peta yang menduduki jabatan di beberapa lembaga. Mereka mencurahkan waktu dan tenaganya demi kemajuan bangsa dan negara

"Mereka dari lahir sudah kaya. Bukan kaya uang yang bangak, tapi kaya prinsip dan konsep," ujarnya.

Menurutnya, warga negara Indonesia yang benar adalah warga negara yang tahu menghargai sejarah dan pahlawannya. Seperti yang dilakukan oleh Menteri Sosial dengan menghadiri upacara disela-sela kesibukannya.

"Ini contoh yang harus diteladani generasi muda saat ini. Dari sejarah, dari pejuang masa lalu, baru ada masa kini," tuturnya saat mengah.

Di tempat yang sama, Menteri Sosial Idrus Marham menyatakan, Yapeta merupakan yayasan yang keberadaan dan fungsinya sangat penting. Di bawah kepemimpinan Tinton Peta menjadi sangat kompak dan bisa menganyomi berbagai generasi didalamnya. Ia pun berjanji akan selalu mengakomodir segala kebutuhan Tinton dan kawan-kawan.

"Jadi Yapeta tidak perlu pusing mencari dukungan kemana-mana. Karena Kemensos akan selalu mengawal Yapeta," ungkapnya.

Politisi Partai Golkar ini menuturkan, sejarah merupakan ilmu masa depan dan harus dihormati oleh siapapun. Maka menghargai sejarah berarti menghargai pejuang dan ilmu masa depan. Juga para pejuang yang berjuang hanya dengan satu tujuan dan visi, demi bangsa dan negara. Tidak ada embel-embel yang lain.

"Jadi, itu pelajaran buat generasa sekarang, berjuang harus dengan satu visi. Ini harus disatukan. Contohlah semangat para pejuang itu," terangnya.

Perlu diketahui, Yapeta merupakan yayasan yang berada dibawah Kementerian Sosial (Kemensos). Warga Yapeta merupakan keluarga besar para pahlawan revolusi dan pahlawan nasional. Diantaranya, Ahmad Yani dan Jendral Sudirman. [rus]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

Kreditur Tak Boleh Cuci Tangan: OJK Perketat Aturan Penagihan Utang Pasca Tragedi Kalibata

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:15

Dolar Melemah di Tengah Data Tenaga Kerja AS yang Variatif

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00

Penghormatan 75 Tahun Pengabdian: Memori Kolektif Haji dalam Buku Pamungkas Ditjen PHU

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:48

Emas Menguat Didorong Data Pengangguran AS dan Prospek Pemangkasan Suku Bunga Fed

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:23

Bursa Eropa Tumbang Dihantam Data Ketenagakerjaan AS dan Kecemasan Global

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:01

Pembatasan Truk saat Nataru Bisa Picu Kenaikan Biaya Logistik

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:46

Dokter Tifa Kecewa Penyidik Perlihatkan Ijazah Jokowi cuma 10 Menit

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:35

Lompatan Cara Belajar

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:22

Jakarta Hasilkan Bahan Bakar Alternatif dari RDF Plant Rorotan

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:11

Dedi Mulyadi Larang Angkot di Puncak Beroperasi selama Nataru

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:48

Selengkapnya