Berita

Foto/Net

Politik

Pesan Bu Mega, Kader PDIP Tetap Tersenyum Hadapi Fitnah Dan Hoax

SELASA, 13 FEBRUARI 2018 | 17:01 WIB | LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI

PDI Perjuangan menjadikan berbagai fitnah, ujaran kebencian, dan berbagai hoax yang menyudutkan sebagai energi positif untuk terus melakukan perbaikan ke dalam dan keluar.

Begitu penilaian Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto terkait maraknya peredaran berita negatif yang beredar belakangan ini.

Menurut Hasto dengan menganggap berita hoax sebagai energi positif, partai semakin hadir di tengah rakyat. Seluruh simpatisan, anggota dan kader partai juga diminta tetap tersenyum menghadapi berbagai serangan.


"Hal-hal yang menyentuh martabat dan kehormatan partai kita selesaikan melalui jalan hukum," kata Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (13/2).

Hasto mengingatkan saat kantor DPP PDI Perjuangan diserang dan tak tak bisa ikut Pemilu, partai menempuh jalan hukum dan selalu menggunakan akal sehat, pertimbangan nurani yang bening, dalam menegaskan jalan politik partai yang menjiwai ideologi bangsa, yaitu Pancasila.

Menurutnya, semangat untuk terus berjuang mewujudkan politik yang berkeadaban terus disampaikan oleh Ibu Megawati Soekarnoputri, meski Ketua Umum PDIP itu terus mendapat serangan dan difitnah. Termasuk fitnah soal larangan adzan baru-baru ini.

Megawati, sambung Hasto selalu diam menghadapi berbagai serangan tersebut. Namun sikap Megawati itu sebenarnya disertai keprihatinan yang mendalam, bahwa martabat kita sebagai bangsa, mengalami kemunduran.

"Kita seharusnya terus menerus berjuang, agar nilai-nilai Ketuhanan, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, musyawarah, dan perjuangan mewujudkan masyarakat adil dan makmur menjadi dasar dan kultur bangsa Indonesia," ungkap Hasto.

Hasto juga mengingatkan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa besar. Nilai-nilai yang hidup di masyarakat, sebagaimana terekam dalam peribahasa, hidup mengajarkan nilai-nilai kebenaran, moral dan etika yang baik, serta peradaban sebagai bangsa yang santun dan toleran.

Karena itulah, lanjut Hasto, setiap anggota dan kader Partai harus berdisiplin berbicara, berpikir positif dan terus menunjukkan tradisi politik yang membangun peradaban.

"Mereka yang terus mengajarkan kebencian, justru harus disadarkan, dan ini menjadi tanggung jawab bersama. Biarlah proses hukum yang berkeadilan yang akan menyelesaikan," demikian Hasto. [nes]


Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Hukum Bisa Direkayasa tapi Alam Tak Pernah Bohong

Sabtu, 06 Desember 2025 | 22:06

Presiden Prabowo Gelar Ratas Percepatan Pemulihan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 22:04

Pesantren Ekologi Al-Mizan Tanam 1.000 Pohon Lawan Banjir hingga Cuaca Ekstrem

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:58

Taiwan Tuduh China Gelar Operasi Militer di LCS

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:52

ASG-PIK2 Salurkan Permodalan Rp21,4 Miliar untuk 214 Koperasi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:41

Aksi Bersama Bangun Ribuan Meter Jembatan Diganjar Penghargaan Sasaka

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:29

Dua Jembatan Bailey Dipasang, Medan–Banda Aceh akan Terhubung Kembali

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:29

Saling Buka Rahasia, Konflik Elite PBNU Sulit Dipulihkan

Sabtu, 06 Desember 2025 | 20:48

Isu 1,6 Juta Hektare Hutan Riau Fitnah Politik terhadap Zulhas

Sabtu, 06 Desember 2025 | 20:29

Kemensos Dirikan Dapur Produksi 164 Ribu Porsi Makanan di Tiga WIlayah Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 19:55

Selengkapnya