Berita

Riano P Ahmad/RMOL

Nusantara

Pembangunan Waduk Rawa Rorotan Terhambat, DPRD DKI Bentuk Tim Kecil

SENIN, 12 FEBRUARI 2018 | 20:42 WIB | LAPORAN:

Pembangunan Waduk Rawa Rorotan di Cakung yang belum rampung akibat sengketa lahan mendapat sorotan DPRD DKI Jakarta.

Tak tanggung-tanggung, untuk mengusut itu, Ketua Komisi A DPRD DKI, Riano P Ahmad mengaku setelah mendapatkan laporan terkait itu, pihaknya pun berencana untuk membentuk tim khusus.

"Ke depan kita akan buat tim kecil di DPRD, mengklarifikasi mungkin mempelajari suarat-surat (tanah) yang mereka terima (pengembang) seperti apa," katanya di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (12/2).


Anggota Komisi A, Syarif menduga bahwa penyelesaian sengketa lahan terhambat karena perwakilan Pemprov DKI dan pengembang PT Mitra Sindo Makmur tak hadir dalam beberapa rapat DPRD. Nah, agar masalah itu tak berlarut-larut, pihaknya juga berencana kembali memanggil Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Pemprov DKI (PTSP) Edy Junaedi, Kepala Dinas Tata Air DKI Teguh Hendrawan, dan pengembang PT Mitra Sindo Makmur dan Cipta Karya.

"Jadi aparat pemda yang kita sebutkan tadi sudah empat kali tidak hadir. Padahal mereka yang punya riwayat mengeluarkan surat," ujarnya.

Dijelaskannya bahwa masalah terjadi karena pengembang kekurangan lahan untuk dibangunnya waduk. Akibatnya, tanah milik warga pun malah diklaim sepihak. Hal itu menyebabkan sengketa lahan dari tahun 2015 hingga kini belum berakhir.

"Pengembang untuk menerbitkan SIPT (Surat Izin Peruntukan Tanah) ada syarat, begitu dikeluarkan SIPT, ternyata sudah kadaluarsa (SIPT). Waduk belum dibangun, diklaim lah. Tanah yang diklaim warga, diklaim juga milik PT Mitra Sindo Makmur," tukas Syarif.

Waduk yang terletak di Jakarta Timur itu berbatasan langsung dengan wilayah Jakarta Utara. Waduk tersebut dibangun sejak era Gubernur sebelumnya Joko Widodo pada 2014 lalu. Waduk itu merupakan salah satu dari rencana Jokowi yang ingin membangun 24 kolam retensi di Jakarta. [nes]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

Kreditur Tak Boleh Cuci Tangan: OJK Perketat Aturan Penagihan Utang Pasca Tragedi Kalibata

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:15

Dolar Melemah di Tengah Data Tenaga Kerja AS yang Variatif

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00

Penghormatan 75 Tahun Pengabdian: Memori Kolektif Haji dalam Buku Pamungkas Ditjen PHU

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:48

Emas Menguat Didorong Data Pengangguran AS dan Prospek Pemangkasan Suku Bunga Fed

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:23

Bursa Eropa Tumbang Dihantam Data Ketenagakerjaan AS dan Kecemasan Global

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:01

Pembatasan Truk saat Nataru Bisa Picu Kenaikan Biaya Logistik

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:46

Dokter Tifa Kecewa Penyidik Perlihatkan Ijazah Jokowi cuma 10 Menit

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:35

Lompatan Cara Belajar

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:22

Jakarta Hasilkan Bahan Bakar Alternatif dari RDF Plant Rorotan

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:11

Dedi Mulyadi Larang Angkot di Puncak Beroperasi selama Nataru

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:48

Selengkapnya