Berita

Foto/RMOL

Nusantara

Begini Jadinya Kalau Murid Kelompok Bermain Jadi Pemadam Kebakaran

RABU, 07 FEBRUARI 2018 | 09:58 WIB | LAPORAN:

Kebakaran, kebakaran, kebakaran, kebakaran, ayo keluar, panggil pemadam kebakaran, ayo keluar semuanya. Begitu teriak seorang pria sambil menggandeng sejumlah siswa kelompok berbain.

Keadaan berubah menjadi ribut, anak-anak beteriak dan berlarian keluar ruang kelas. Ada yang bingung, ada yang santai saja, ada yang jalan, lari lari kecil. Namun dengan kesabaran para guru membawa anak anak didiknya berkumpul di master point menjauh dari lokasi kebakaran.

Seorang guru menelpon memanggil pemadam kebakaran. Seorang anak berteriak, "Pak, panggil roboca poli, pow patrol saja ntar pasti bantu kita."


Pak Idrus nama guru tersebut hanya tersenyum. "Kalau kebakaran kita manggilnya pemadam kebakaran sayang," ujarnya sambil mengelus pipi murid.

Keributan dan kepanikan itu terjadi di Imanusakti Islamic Kids Learning Centre (IIKLC) yang berada Waru V no 2 Komplek Cengkareng Indah RT 14 RW 09 Kelurahan Kapuk Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat. Letaknya tidak jauh dari kebakaran yang menewaskan emat orang beberapa hari yang lalu.

Kejadian ini adalah hanya simulasi mengawali kegiatan trip kecil anak-anak untuk berkunjung ke pemadam kebakaran program Taman Kanak Kanak (TK), Kelompok Bermain (KB) dan Exploration Class, Selasa (6/2).

Pada hari itu mereka belajar tentang kebakaran di Dinas Pemadam Kebakaran Sektor Cengkareng Jakarta Barat. Kehadiran 45 siswa Playgroup ini dipimpin langsung Bunda Supi Nandya Astuti dengan didampingi guru yang lain Bunda Endah Rachmawati, Bapak Mohamad Idrus, Bunda Iin Inarotul Uyun, Bunda Hafsah dan Bunda Upeh.

Siswa belajar melihat secara dekat pemadam kebakaran dan belajar bagaimana memadamkan api. Mereka senang terutama yang laki laki jadinya bermain main semprot semprotan sambil belajar memadamkan api.

"Sasaran kegiatan ini melatih keberanian dan kemandirian anak, menstimulus atau merangsang rasa ingin tahu anak secara langsung dengan belajar melalui pengalaman sesuai tema," ungkap Bunda Supi.

"Untuk membuat mereka lebih belajar mandiri setiap kegiatan trip ke luar , mereka tidak didampingi orang tua,hanya kami para guru. Program trip ini dilakukan secara periodik dengan tempat bervariasi," pungkasnya. [nes]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

Kreditur Tak Boleh Cuci Tangan: OJK Perketat Aturan Penagihan Utang Pasca Tragedi Kalibata

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:15

Dolar Melemah di Tengah Data Tenaga Kerja AS yang Variatif

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00

Penghormatan 75 Tahun Pengabdian: Memori Kolektif Haji dalam Buku Pamungkas Ditjen PHU

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:48

Emas Menguat Didorong Data Pengangguran AS dan Prospek Pemangkasan Suku Bunga Fed

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:23

Bursa Eropa Tumbang Dihantam Data Ketenagakerjaan AS dan Kecemasan Global

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:01

Pembatasan Truk saat Nataru Bisa Picu Kenaikan Biaya Logistik

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:46

Dokter Tifa Kecewa Penyidik Perlihatkan Ijazah Jokowi cuma 10 Menit

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:35

Lompatan Cara Belajar

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:22

Jakarta Hasilkan Bahan Bakar Alternatif dari RDF Plant Rorotan

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:11

Dedi Mulyadi Larang Angkot di Puncak Beroperasi selama Nataru

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:48

Selengkapnya