Berita

Ilustrasi/Net

Hukum

Indonesia Darurat Narkoba, Anggaran BNN Rp 1,3 T Sangat Kurang

RABU, 07 FEBRUARI 2018 | 07:46 WIB | LAPORAN:

Komitmen mencegah dan memberantas narkoba diyakini tidak cukup dengan retorika tetapi dibutuhkan dukungan anggaran kuat baik dari pemerintah maupun parlemen atau DPR. Sebab itulah pemerintah harus menerbitkan peraturan mengenai Indonesia Darurat Narkoba.

Sistem anggaran di Badan Narkotika Nasional (BNN) perlu di dorong dalam bentuk peraturan pemerintah mengenai Indonesia Darurat Narkoba yang mencakup salah satunya mengenai penggunaan anggaran BNN melalui sistem dana siap pakai.

Praktisi anti narkoba yang juga Ketua Yayasan Generasi Indonesia Emas, Arya Maulana mengatakan, sudah seharusnya menggunakan dana siap pakai yang disediakan oleh pemerintah dalam anggaran BNN.


"Tidak mungkin kita menangani darurat narkoba menunggu anggaran yang menggunakan prosedur normal," ujar Arya di Jakarta, Selasa (6/2).

Menurut Arya, anggaran yang dikelola BNN pada APBN 2017 kurang lebih Rp 1,3 triliun sangat kurang mengingat negara Indonesia terdiri dari ribuan pulau. Karena bisa saja para pengedar narkoba masuk melalui pesisir laut.

“Sangat logis anggaran BNN pada APBN 2017 sebesar 1, 3 triliun dinaikkan minimal menjadi 5 triliun untuk mengatasi Indonesia darurat narkoba karena ini menyangkut hidup masyarakat Indonesia termasuk masa depan generasi muda Indonesia," pinta Arya.

BNN memiliki tugas yang sangat berat karena ancaman di Indonesia yang berat adalah narkoba di mana mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerugian harta benda, dan dampak psikologis, bahkan mampu menghancurkan satu generasi atau lost generation.

Para mafia narkoba tak masuk ke dalam wilayah Indonesia begitu saja. Sebelum memasok anggota mereka terlebih dahulu mempelajari dan menyelidiki situasi baik keamanan, personal, hukum dan perundang-undangan negara Indonesia, bahkan peralatan yang dimiliki oleh aparat penegak hukum Indonesia.

Arya pun mengingatkan, wilayah Indonesia yang luas terdiri dari 17 ribu pulau yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Jumlah populasinya mencapai sekitar 250 juta orang

"Ini pasar narkoba, pasar yang luar biasa menjanjikan. Ribuan pulau yang tersebar yang dimiliki Indonesia rupanya dimanfaatkan menjadi titik masuk yang strategis bagi mafia narkoba untuk memasok barang haram tersebut ke dalam wilayah Indonesia," terang Aryo. [nes]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya