Berita

Net

Nusantara

DPD Dorong UKM Dan Koperasi Dapat Modal Dari LPDB

SELASA, 06 FEBRUARI 2018 | 20:45 WIB | LAPORAN:

Komite IV DPD RI bersama Direktur Utama Lembaga Pengelolaan Dana Bergulir (LPDB) Brahman Satyo membahas pengelolaan dana bergulir koperasi.

Anggota DPD Ghazali Abbas mengatakan LPDB sangat dinantikan di daerah.

"Karena di daerah masyarakat kekurangan modal dalam menjalankann UMKM. Mungkin ada mekanismenya yang memudahkan sehingga masyarakat bisa mendapat modal, dan sebetulnya masyarakat berharap lembaga seperti ini bukan hanya di pusat tapi juga hadir di daerah. Apa dasar pemikirannya lembaga ini tidak ada di daerah," kata Ghazali di Komplek Parlemen, Jakarta, Selasa (6/2).


Senator asal Bangka Belitung Herry Erfian mengatakan, aparat penegak hukum kerap menyulitkan pelaku UKM.

"Kesepakatan yang sudah dibuat dengan LPDB menjadi dasar dalam tenggang pelunasan dana, dalam hal ini pelaku UMKM atau koperasi menjadi tidak nyaman karena diharuskan segera melunasi utangnya oleh aparat penegak hukum, padahal baru satu kali melewati dari jatuh tempo yang sudah ditentukan, dan bukan berarti harus langsung dilunasi seluruh pinjaman dananya. Sejauh mana peran APH dalam kerjasama debitur dan pemberi pinjaman dana," beber Herry.

Dia pun mempertanyakan soal keberadaan LPDB dan pendelegasian staf LPDB di daerah. Seharusnya ada penugasan staf di daerah sebagai penghubung atau perwakilan di provinsi. Mekanismenya juga diminta agar lebih bagus supaya LPDB saat ke daerah bisa diterima bersama-sama.

"Agar kita bisa sama-sama mengembangkan koperasi dan umkm di daerah," terang Herry.

Sementara itu, Dirut LPDB Brahman Satyo mengakui bahwa sebagian besar dana bergulir diakses di Pulau jawa.

"Dana bergulir itu 70 persen beredar di jawa, kenapa karena kreatifitas masing masing dinas koperasi. Saya ingin di 2018 dana bergulir bisa menyebar merata bukan hanya di Jawa," katanya. [wah]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

Kreditur Tak Boleh Cuci Tangan: OJK Perketat Aturan Penagihan Utang Pasca Tragedi Kalibata

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:15

Dolar Melemah di Tengah Data Tenaga Kerja AS yang Variatif

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00

Penghormatan 75 Tahun Pengabdian: Memori Kolektif Haji dalam Buku Pamungkas Ditjen PHU

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:48

Emas Menguat Didorong Data Pengangguran AS dan Prospek Pemangkasan Suku Bunga Fed

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:23

Bursa Eropa Tumbang Dihantam Data Ketenagakerjaan AS dan Kecemasan Global

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:01

Pembatasan Truk saat Nataru Bisa Picu Kenaikan Biaya Logistik

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:46

Dokter Tifa Kecewa Penyidik Perlihatkan Ijazah Jokowi cuma 10 Menit

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:35

Lompatan Cara Belajar

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:22

Jakarta Hasilkan Bahan Bakar Alternatif dari RDF Plant Rorotan

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:11

Dedi Mulyadi Larang Angkot di Puncak Beroperasi selama Nataru

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:48

Selengkapnya