Berita

Yuan/Net

Dunia

Kamboja Segera Gunakan Yuan Dalam Perdagangan Bilateral Dengan China?

SELASA, 06 FEBRUARI 2018 | 14:34 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Kamboja sedang mempertimbangkan sebuah proposal yang diajukan oleh China untuk menggunakan mata uang yuan dan bukan dolar Amerika Serikat untuk perdagangan bilateral.

Hal itu disampaikan oleh Juru Bicara Kementerian Perdagangan Kamboja Seang Thay pada Selasa (6/2). Pernyataan ini sekaligus bukti untuk memperkuat hubungan antara kedua negara.

Untuk diketahui bahwa Wakil Gubernur Provinsi Guangdong selatan China Ouyang Weimin mengajukan permintaan kepada Menteri Perdagangan Kamboja Pan Sorasak minggu lalu saat kunjungan terakhir ke China.


Juru bicara kementerian perdagangan mengatakan Pan Sorasak sepakat bahwa perdagangan harus dilakukan dengan menggunakan yuan dan mata uang riel Kamboja.

Pihak China mengemukakan bahwa, dari pengalaman mereka, ketika melakukan perdagangan dengan negara lain dengan menggunakan dolar Amerika Serikat, ada kerumitan untuk bolak-balik menukarkan dan membuat kehilangan banyak uang.

Pan Soruru mengunjungi Guangdong minggu lalu di mana dia mendesak pejabat provinsi tersebut untuk berinvestasi lebih banyak di Kamboja dan juga mengimpor produk pertaniannya.

"Jadi sekarang, mereka ingin menggunakan yuan secara langsung," tambah Seang Thay.

China sendiri diketahui merupakan donor bantuan terbesar Kamboja.Kedua negara telah berjanji untuk mendorong perdagangan bilateral menjadi $ 6 miliar pada tahun 2020. Perdagangan bilateral adalah $ 4,4 miliar pada tahun 2015.

Tingginya tingkat investasi China terlihat dari gedung pencakar langit yang telah melonjak di ibukota Phnom Penh, dan hotel dan kasino yang sedang dibangun untuk melayani pembeli China di kota resor Sihanoukville.

Belum ada keterangan lebih lanjut dari Pejabat di Bank Nasional Kamboja. Demikian seperti dimuat Reuters. [mel]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya