Rambut gondrong sebahu dengan tampilan nyentrik menjadi modus Jorge Langone (41) meyakinkan warga Indonesia, bahwa dirinya adalah musisi. Bersama kekasihnya, Candela Gutierrez yang berperawakan sama, keduanya melarikan Alum Langone Avalos (7) dari satu daerah ke daerah lainnya.
Ibu bilogis Alum, Elizabeth Avalos (27) pun akhirnya menyusul ke Indonesia. Tepatnya, saat bocah lucu berambut cokelat itu terpantau di Jakarta sejak awal tahun lalu.
"Ada seorang sopir taksi online yang melaporkan melihat keberadaan anak saya bersama Langone dan Gutierrez di kawasan Jakarta," ungkap Avalos kepada wartawan dalam konferensi pers di Kedutaan Besar (Kedubes) Argentina, Menara Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (5/2).
Saat itu, sopir taksi online yang diketahui bernama Dian mengantarkan ketiganya ke kontrakan kenalannya, Ade, di kawasan Bekasi. Mereka mengaku tidak memiliki uang, sehingga membutuhkan bantuan untuk menumpang tinggal.
Mereka juga sempat diantarkan ke salah satu mal di kawasan Jakarta Barat untuk bermain Ice Skating. Kepada Dian, Langone mengaku turis dari Amerika yang kehabisan uang.
Sehingga, terpaksa hidup nomaden. Padahal, itu menjadi salah satu modusnya untuk berpindah lokasi agar tidak mudah dilacak oleh pihak berwajib.
"Dia mengaku sebagai musisi. Kadang mengaku dari Amerika, Spanyol atau Meksiko. Tapi tidak pernah bilang berasal dari Argentina, supaya tidak ketahuan," papar Avalos.
Aksi pelarian paksa terhadap Alum itu sendiri terjadi sekira bulan Juli 2017. Saat itu, Alum dilarikan paksa dari sekolahnya. Sejak saat itu, Langone dan Gutierrez hijah ke beberapa negara untuk menghilangkan jejak.
Keluarga Langone, terang Avalos, baik ayahnya hingga kakak perempuannya semua mendukung upaya Langone melarikan Alum. Mereka memberinya uang untuk melarikan diri.
Mulai dari Bolivia, Brasil, hingga tiba di Malaysia dan masuk ke Indonesia melalui Batam. Kini, jejak ketiganya dilaporkan terlacak di daerah Sulawesi Selatan. Tepatnya di wilayah Enrekang dan Toraja.
"Mereka bertiga tak punya uang. Jadi mereka hanya numpang saja dengan memanfaatkan Alum. Orang-orang rela ditumpangi mereka bertiga untuk traveling karena mereka iba dengan anak saya Alum yang terus menangis," papar Avalos.
Avalos dan Langone diketahui sempat hidup bersama di Argentina selama dua tahun, sebelum akhirnya berpisah, pada 2013.
Berdasarkan keputusan pengadilan Argentina, hak asuh Alum jatuh ke tangan Elizabeth, sehingga Langone mencoba mengambil paksa gadis lugu tersebut.
Pihak kedutaan meminta kepada seluruh masyarakat Indonesia bisa memberikan informasi jika melihat keberadaan Alum. Cirinya, berkulit putih, rambut cokelat panjang dengan tinggi badan 100 cm. Sedangkan Langone berperawakan tinggi, rambut gondrong dan keriting. Serta Gutierrez, rambut sebahu dan bertubuh gemuk. Informasi terkait Alum dan kedua pasangan tersebut dapat disampaikan melalui nomor darurat Kedubes Argentina 021-2303061 atau 0816-919121.
[nes]