Berita

Foto/RMOL

Politik

Jangan Artikan Kritik Ke Presiden Menghina Negara

SABTU, 03 FEBRUARI 2018 | 11:19 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

. Mengkritik seorang Presiden jangan diartikan melakukan penghinaan terhadap bangsa dan negara.

Demikian diungkapkan pengamat politik sekaligus Direktur Lingkaran Madani untuk Indonesia (Lima Indonesia) Ray Rangkuti dalam diskusi di kawasan Cikini, Jakarta, Sabtu (3/2).

Menurutnya, selama ini hal tersebut selalu menjadi alat dari pemerintah untuk membungkam kebebasan berpendapat.


"Kita hidup di zaman demokrasi, kalau mengkritik Presiden maka dikategorikan menghina negara, maka apa bedanya dengan zaman feodal?" kata Ray.

Dia berpandangan, mengkritik Presiden itu bukan berarti urusan personal antara pengkritik dan penguasa saja, namun membawa kepentingan publik.

"Jika kritik ke Presiden, itu bukan urusan personal tapi urusan kepentingan publik," pungkas Ray.

Presiden Joko Widodo menghadiri perayaan Dies Natalis ke-68 Universitas Indonesia (UI) yang berlangsung di Balairung UI Depok, Jumat (2/2). Jokowi sapaan akrab Kepala Negara diundang untuk meresmikan sebuah forum inisiatif UI dengan nama Forum Kebangsaan.

Di dalam Balairung UI, Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UI, Zaadit Taqwa diamankan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) karena meniup pluit dan mengacung simbol kartu kuning ke arah Jokowi.

Sementara di luar ruangan, tepatnya di depan stasiun UI, aliansi gerakan mahasiswa UI mengadakan aksi kreatif. Aksi kreatif dikemas dalam bentuk freeze mob dengan membawa berbagai sign dan terdapat simbolik meniup peluit dengan disertai pemberian kartu kuning.

Maksud dari gerakan freeze mob adalah untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat melalui fakta-fakta yang tertulis pada sign: mengenai isu gizi buruk yang menimpa anak-anak di Asmat, Papua; isu penghidupan kembali dwifungsi TNI-Polri; dan penerapan peraturan baru organisasi mahasiswa. [rus]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya