Berita

Gerakan Payung Hong Kong/Net

Dunia

China Menolak Keras Nominasi Gerakan Payung Untuk Hadiah Nobel

SABTU, 03 FEBRUARI 2018 | 10:59 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

China menolak langkah Amerika Serikat yang menominasikan aktivis Gerakan Payung untuk hadiah Nobel.

Hal ini berkaitan dengan langkah sekelompok anggota Kongres Amerika Serikat untuk menominasikan tiga aktivis Hong Kong dan kelompok pro-demokrasi di balik "Gerakan Payung" 2014 lalu yakni Joshua Wong, Nathan Law dan Alex Chow, serta "Umbrella Movement" atau Gerakan Payung untuk hadiah bergengsi tersebut jelang akhir pekan ini.

Mereka menilai bahwa Wong dan rekan-rekan aktivisnya adalah inspirasi.


Langkah itu mendapat respon negatif dari pemerintah China.

"Urusan Hong Kong adalah urusan dalam negeri China, dan China dengan tegas menolak siapapun untuk campur tangan dengan cara apapun," kata Kementerian Luar Negeri China dalam sebuah pernyataan.

"Kami mendesak anggota kongres yang relevan untuk berhenti mencampuri urusan Hong Kong," sambung pernyataan itu seperti dimuat Al Jazeera.

Disebutkan juga dalam pernyataan yang sama bahwa China mendesak politisi Amerika untuk melakukan lebih banyak hal yang kondusif bagi pengembangan hubungan China-Amerika Serikat dan bukan sebaliknya.

Hong Kong yang merupakan bekas koloni Inggris, dikembalikan ke China pada tahun 1997 di bawah perjanjian "satu negara, dua sistem" yang menjamin kebebasannya, termasuk sistem hukum yang terpisah.

Tapi Beijing memiliki kendali penuh atas wilayah tersebut, dan pemrotes pro-demokrasi dalam kontes Hong Kong.

Pada tahun 2014, aktivis pro-demokrasi Hong Kong mengadakan demonstrasi besar-besaran yang menarik ratusan ribu pemrotes pada puncaknya. Para pemrotes menuntut diakhirinya pemilihan calon presiden China untuk pemilihan pemimpin wilayah otonom.

Protes tersebut kemudian disebut Gerakan Payung karena para pengunjuk rasa menggunakan payung sebagai alat untuk perlawanan damai melawan polisi Hong Kong selama demonstrasi berlangsung. [mel]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya