. Penunjukkan Asisten Operasi Kapolri (Asops) Irjen Mochamad Iriawan dan Kadiv Propam Mabes Polri Irjen Martuani Sormin sebagai Plt Gubernur Jawa Barat dan Sumatera Utara ternyata belum final. Wakapolri Komjen Syafruddin mengatakan masih ada kemungkinan nama lain yang dipilih.
"Belum, itu masih wacana, belum tentu. Bisa juga Wakapolri, bisa juga pak Royke (Kakorlantas). Tergantung nanti Kemendagri siapa yang dipilih," kata dia usai meresmikan sekretariat Chied de Mission Asian Games 2018 di gedung PTIK, Kebayoran Baru, Jakarta, Jumat (26/1).
Kendati demikian, pemanggul tiga bintang di pundak itu berharap, penujukkan jenderal aktif Polri sebagai plt gubernur tidak dijadikan polemik dan kontroversi. Sebab hal yang sama pernah dilakukan saat musim Pilkada 2015.
"Sudah pernah. Pemilu di 2015 itu sudah pernah. Ada Plt Gubernur Aceh dari TNI, dan Plt Gurbernur Sulawesi Barat dari Polri. Lancar sukses di Aceh pemilunya kondusif. Sulawesi Barat juga sukses pemilunya kondusif," ujarnya.
Syafruddin tidak khawatir jika wacana ini benar-benar terealisasi mendapat stigma bahwa Polri tidak netral dikarenakan menjabat sebagai Plt gubernur yang nota bene merupakan jabatan politik. Menurutnya, tidak ada yang berbeda antara gubernur sebagai jabatan eksekutif dan Polri merupakan lembaga yudikatif.
"Polri harus netral tidak usah diragukan. Nanti yang meragukan, itu yang tidak netral. Semua Plt itu adalah ditunjuk oleh Mendagri dan itu pejabat negara. Tidak ada swasta kalau Plt. Kemendagri, kementerian lembaga lain itu semua sama. Tidak ada perbedaan," demikian Syafruddin.
[dem]