Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

DPR Desak Pemerintah Investigasi Petronas

SELASA, 23 JANUARI 2018 | 23:18 WIB | LAPORAN:

Komisi VII DPR terheran-heran menyaksikan penyusutan cadangan gas di Lapangan Kepodang yang dikelola Petronas. Padahal, eksplorasi di lapangan tersebut baru berjalan tiga tahun. Atas hal itu, Komisi VII mendesak Pemerintah melakukan investigasi.

Anggota Komisi VII Harry Poernomo menjelaskan, Desember lalu, pihaknya melakukan kunjungan kerja spesifik ke PLTU Tambak Lorok, Semarang. PLTU milik PLN itu mendapat pasokan gas dari Petronas dari Lapangan Kepodang. PLN dan Petronas telah menandatangani perjanjian penggunaan gas selama 12 tahun, dimulai 2014. Namun, per Juni 2017, pasokan tersendat dan Petronas mengklaim telah terjadi kondisi kahar alias force majeur.

"Dalam pelaksanaannya, baru berjalan tiga tahun, gasnya kering, depletion. Kejadian ini menimbulkan tanda tanya besar. Bagaimana mungkin lapangan gas yang sudah melalui kajian mendalam, sudah dinyatakan mencukupi, cukup untuk suplai pembangkit listrik selama 12 tahun, kok baru tiga tahun gasnya sudah berkurang," ucap politisi Gerindra ini di Ruang Komisi VII DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (23/1).


Dia mengakui, cadangan gas di lapangan itu tidak benar-benar kering. Hanya saja, pasokan terus berkurang. Hal tersebut menimbulkan masalah suplai ke PLTU Tambak Lorok. Pembangkit listriknya menjadi tidak optimal.

Harry menduga, hal itu terjadi karena ada kekeliruan pada waktu proses pengusulan. Dalam rencana pengembangan lapangan (plan of development/POD) disebutkan cadangan gas mampu untuk 12 tahun.

"Ini harus diinvestigasi. Apakah ini semata-mata karena ketidaksengajaan dan memang ada yang lain. Sebab, kasus seperti ini tidak pernah ada sebelumnya," tandasnya.

Anggota Komisi VII Bara Hasibuan ikut mendorong investitas terhadap Petronas.

"Ini harus diivestigasi dulu. Apakah ini ada manipulasi yang dilakukan pihak Petronas atau yang lain. Sebab ini depleting, terus menyusut," tegas politisi PAN ini.

Gara-gara menurunan cadangan itu, kata Bara, negara rugi besar. Terlebih, Petronas sudah mengajukan cost recovery ke Pemerintah. Pelayanan kepada masyarakat juga terganggu, sebab pasokan listrik menjadi tidak baik.

Dia pun curiga, ada kesengajaan yang dilakukan Petronas. Sebab, data yang dipresentasikan saat akan memulai proyek berbeda jauh dengan kenyataan saat ini.

"Jangan-jangan ada kesengajaan dari K3S (Kontraktor Kontrak Kerja Sama). Ini yang kita tidak mau. Yang rugikan negara dan rakyat. Makanya, kami desak investigasi dulu," ucapnya.[dem]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

UPDATE

Eddy Soeparno Bicara Komitmen Prabowo Percepat Dekarbonisasi

Senin, 15 Desember 2025 | 16:13

Praperadilan Kakak Kandung Hary Tanoesoedibjo Dua Kali Ditolak Hakim

Senin, 15 Desember 2025 | 15:55

Miliarder Siapkan Hadiah Besar Atas Aksi Heroik Warga Muslim di Bondi Beach

Senin, 15 Desember 2025 | 15:48

DPR Tegaskan Perpol 10/2025 Tidak Bertentangan dengan Konstitusi

Senin, 15 Desember 2025 | 15:41

Ketaatan pada Rais Aam Fondasi Kesinambungan Khittah NU

Senin, 15 Desember 2025 | 15:39

Gubernur Sulut Dukung Penguatan Kapasitas SDM Bawaslu

Senin, 15 Desember 2025 | 15:29

Keselamatan Masyarakat Harus Jadi Prioritas Utama Selama Nataru

Senin, 15 Desember 2025 | 15:19

Pramono Terima Hasil Kongres Istimewa MKB Demi Majukan Betawi

Senin, 15 Desember 2025 | 15:12

KPK Geledah Rumah Dinas Plt Gubernur Riau SF Hariyanto

Senin, 15 Desember 2025 | 14:54

Command Center Diresmikan Percepat Digitalisasi dan Pengawasan Kopdes Merah Putih

Senin, 15 Desember 2025 | 14:43

Selengkapnya