Berita

Retno Marsudi/Net

Wawancara

WAWANCARA

Retno Marsudi: 2 WNI Yang Dibebaskan Abu Sayyaf Dalam Kondisi Sehat, 3 Lagi Sedang Kita Upayakan

SELASA, 23 JANUARI 2018 | 09:46 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Bekas Duta besar Indonesia untuk Kerajaan Belanda di Den Haag ini mengungkapkan, dua warga negara Indonesia yang sempat disandera kelompok Abu Sayyaf; La Utu bin Raali dan La Hadi bin La Ad telah dibe­baskan. Saat ini mereka sudah berada di Konsulat Jenderal RI Davao, Filipina. Menteri Retno meminta Pemerintah Filipina segera mengeluarkan dokumen exit clearance untuk dua WNI tersebut.

Lantas bagaimana nasib tiga warga negara Indonesia lain­nya yang masih ditawan Abu Sayyaf? Berikut pernyataan Menteri Retno selengkapnya :

Bagaimana kelanjutan pros­es pemulangan dua WNI yang sudah dibebaskan kelompok Abu Sayyaf?

Jadi kalau upaya udah berkali-kali ya saya bicara, jadi saya enggak perlu lagi menegaskan upayanya, hampir tiap hari. tadi pagi saya juga, pagi sekali sudah berkomunikasi dengan otoritas di Filipina, kita berusaha untuk segera memulangkan.

Jadi kalau upaya udah berkali-kali ya saya bicara, jadi saya enggak perlu lagi menegaskan upayanya, hampir tiap hari. tadi pagi saya juga, pagi sekali sudah berkomunikasi dengan otoritas di Filipina, kita berusaha untuk segera memulangkan.

Untuk saat ini, dua WNI kita sudah berada di mana?
Jadi dua WNI kita yang sekarang sudah bersama den­gan Konsulat Jenderal RI di Davao City. Sejak kita berko­munikasi kemudian menda­patkan informasi mengenai masalah pelepasan, kita terus berkomunikasi dengan Konjen RI yang kemudian terbang ke Zamboanga untuk bertemu dengan mereka, kemudian setelah melalui beberapa prosedur akhirnya kedua WNI tersebut sudah berada di tangan kita da­lam kondisi sehat. Saya sudah sempat berkomunikasi dengan mereka melalui Pak Konjen kita untuk mengecek kesahatan dan sebagainya.

Lalu apa yang masih dibu­tuhkan agar WNI itu bisa dipulangkan ke Tanah Air?

Sekarang yang kita perlukan adalah untuk memperoleh exit clearance dari otoritas Filipina sehingga kedua WNI kita da­pat segera pulang ke Indonesia secepatnya. Dan tadi pagi saya berkomunikasi lagi dengan otoritas Filipina agar exit clear­ance dapat diberikan sesegera mungkin.

Bagaimana dengan nasib ketiga WNI lainnya?

Sementara yang tiga terus akan kita upayakan. Even pada saat saya bertemu dengan presi­den Duterte tanggal 4 Januari, saya bertemu dengan Presiden Duterte di Davao city. Issue mengenai masalah waktu itu masih lima WNI yang masih disandra, itu juga merupa­kan pokok bahasan utama yang saya sampaikan dengan presiden Duterte. Jadi semua yang dapat kita upayakan, kita upayakan untuk dapat segera membebas­kan yang tiga tersebut. Mohon doanya aja.

Oh ya bagaimana dengan kedatangan Wamenhan AS di Indonesia?
James Mattis akan berkunjung ke Indonesia dari tanggal 22- 24 Januari. Selama kunjungan itu, dia akan bertemu dengan saya sendiri (tadi malam), ke­mudian bertemu dengan pak Menteri Pertahanan, pak Menko Polhukam, Panglima TNI dan pada tanggal 24 Januarinya akan keluar dari Jakarta.

Kerjasama apa yang akan dilakukan Indonesia dengan AS di bidang pertahanan?

Nanti setelah kunjungan baru kita kasih tahu ya. Koordnya kan ada di pak Menhan kan ya, karena kan James Mattis ada­lah menteri pertahanan, maka kerjasama dengan Kemenhan akan kita lihat nanti sejauh mana kesepakatan yang ada, yang dibahas keduanya.

Tema pertemuan yang akan di bahas apa saja?

Kalau dari saya, belum tahu beliau (Menhan dan Menko Polhukam). Ini adalah kesem­patan kita untuk menyampaikan posisi Indonesia terhadap isu-isu penting yang mengemuka saat ini, misalnya mengenai region architecture, yang terkait dengan Indo Pasifik, Amerika sudah menyampaikan beber­apa kali konsep itu dibahas di Australia, India dan jepang, ini kesempatan baik bagi saya untuk menyampaikan konsep Indo-PasifiK Indonesia itu seperti apa.

Tadi juga sudah saya sam­paikan bahwa konsep ini sudah saya bahas dengan Menlu AS, minggu ini ada kunjungan dari department of state yang antara lain akan melakukan pertemuan pada tingkat SOM, jadi kita dengan AS memiliki strategic partnerships, itu kan haru di­inplemantikan, caranya melaku­kan komunikasi excess of use mengenai isu-isu yang sifatnya cukup strategis.

Indo Pasifik ini adalah salah satu isu yang cukup strategis yang akan kita bahas, nanti malam saya akan menyampaikan kepada James Mattis men­genai konsep Indo Pasifik dari Indonesia, sehingga mereka paham, dam kita ingin mengajak keeja sama semua pihak.

Indo Pasifik dari Indonesia konsep yang sifatnya inklusif dan didasari pada spirit kerjasa­ma. Kita siap kerjasama dengan negara manapun. ***

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Pernyataan Ferry Irwandi Sangat Tidak Etis dan Berbahaya

Minggu, 07 Desember 2025 | 23:55

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Gunting Pita Cegah Bencana

Minggu, 30 November 2025 | 03:18

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

UPDATE

Dinas LH Harus Bertanggung Jawab Buntut Sopir Truk Meninggal Kelelahan

Senin, 08 Desember 2025 | 14:12

Taiwan dan Omega Taiyo Bersinergi Perkuat Manufaktur Cerdas Indonesia

Senin, 08 Desember 2025 | 14:12

Prabowo Tambah Anggaran Bencana Provinsi Rp20 M dan Kabupaten Rp4 M

Senin, 08 Desember 2025 | 13:57

KPK Ngaku Miliki Kajian soal Dugaan Illegal Logging di Sumatera

Senin, 08 Desember 2025 | 13:56

Menyingkap Sisi Politik di Balik Kenaikan Harga Beras

Senin, 08 Desember 2025 | 13:45

Cek Tanggul

Senin, 08 Desember 2025 | 13:38

PKB Seleksi Calon Ketua DPW Lewat Tes Berlapis

Senin, 08 Desember 2025 | 13:30

100 Musisi Gelar Konser Amal untuk Sumatera

Senin, 08 Desember 2025 | 13:28

KPK Digugat Gegara Bobby Nasution

Senin, 08 Desember 2025 | 13:23

VinFast Gelontorkan Rp8,3 Triliun Bangun Pabrik Baru

Senin, 08 Desember 2025 | 13:22

Selengkapnya