Berita

Warga berlarian dalam simulasi evakuasi/Reuters

Dunia

Pemerintah Tokyo Gelar Simulasi Evakuasi Serangan Rudal Korea Utara

SENIN, 22 JANUARI 2018 | 14:34 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Pemerintah Tokyo menggelar latihan evakuasi rudal pertama hari ini (Senin, 22/1). Sejumlah relawan yang mengikuti latihan berlarian di stasiun kereta bawah tanah dan ruang bawah tanah lainnya sebagai simulasi jika Jepang dihantam serangan rudal.

Simulasi tersebut melibatkan sekitar 300 sukarelawan di taman, lapangan dan juga Tokyo Dome.

"Sebuah rudal dari Korea Utara akan tiba dalam waktu kurang dari 10 menit dan peringatan pertama akan terjadi sekitar tiga menit setelah peluncuran, yang memberi kami hanya sekitar lima menit untuk menemukan tempat berlindung," kata seorang pejabat pemerintah Jepang, Hiroyuku Suenaga, seorang pejabat pemerintah Jepang, mengatakan kepada sukarelawan seperti dimuat Reuters.


Bukan hanya Tokyo, sejumlah kota dan desa kecil lainnya di Jepang juga telah melakukan latihan serupa.

Simulasi ini dilakukan sebagai bentuk antisipasi Jepang terhadap ancaman rudal balistik Korea Utara.

Korea Utara diketahui telah melakukan uji coba bom nuklir terbaru dan paling akhir pada bulan September dan telah menguji puluhan rudal balistik.

Uji coba rudal terbaru pada bulan November mencapai ketinggian sekitar 4.475 km dan terbang sejauh 950 km melewati Jepang sebelum menceburkan diri ke perairan di zona ekonomi eksklusif Jepang.

Pyongyang mengatakan bahwa program persenjataannya adalah pertahanan yang diperlukan melawan kemungkinan invasi Amerika Serikat. Namun Jepang memandang hal itu sebagai bentuk ancaman keamanan.

Pertahanan Jepang melawan serangan rudal balistik termasuk perusak Aegis di Laut Jepang yang dipersenjatai dengan rudal pencegat yang dirancang untuk menghancurkan hulu ledak di ruang angkasa. Baterai rudal Patroli PAC-3 merupakan garis pertahanan terakhir melawan hulu ledak yang bisa terjun ke sasaran mereka beberapa kilometer per detik.

Jepang juga telah memutuskan untuk membeli dua baterai Aegis berbasis darat dan rudal jelajah yang bisa menyerang lokasi rudal Korea Utara. yang perlu diantisipasi. [mel]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya