Berita

Paus Fransiskus di Peru/BBC

Dunia

Paus Fransiskus Peringatkan Ancaman Besar Warga Pribumi Amazon

SABTU, 20 JANUARI 2018 | 10:16 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Pemimpin Gereja Katolik Roma Paus Fransiskus memperingatkan keras soal adanya ancaman jelas bagi Amazon serta masyarakat asli yang tinggal di sana akibat kepentingan bisnis.

"Penduduk asli Amazon mungkin tidak pernah terancam di tanah mereka sendiri seperti sekarang," kata Francis dalam pidatonya di Peru pekan ini.

"Amazon adalah wilayah yang diperdebatkan di banyak bidang. Di satu sisi, tekanan diberikan oleh kepentingan bisnis besar yang mencari minyak, gas, kayu, dan emas dan di sisi lain, ancaman terhadap wilayah juga berasal dari penyimpangan. dari beberapa kebijakan yang mempromosikan konservasi tanpa mempertimbangkan manusia," sambungnya,


"Ya, bagi sebagian orang, Anda dianggap sebagai hambatan atau gangguan, tapi Anda semua adalah tangisan hati nurani," tegasnya seperti dimuat BBC.

Pernyataan itu dikeluarkan Paus setelah mendapat pengaduan dari tetua suku dan sejumlah warga yang tinggal di cekungan Amazon di Peru, Brazil dan Bolivia yang menempuh perjalanan jauh demi bertemu Paus di Peru dan mengadukan maalah mereka.

Para tetua suku meminta Paus untuk membantu melindungi mereka, dengan mengatakan bahwa mereka diusir dari tanah mereka karena perkembangan bisnis.

"Mereka memasuki wilayah kami tanpa meminta kami dan kami banyak menderita dan kami akan mati saat mereka mengebor ke tanah kami untuk mengambil air mineral hitam," kata Yesica Patiachi, seorang perwakilan pribumi Peru.

"Kita akan menderita ketika mereka meracuni dan merusak sungai kita, berubah menjadi air hitam kematian,  orang luar melihat kita sebagai orang lemah dan bersikeras untuk membawa wilayah kita dengan cara yang berbeda. Jika mereka berhasil menyingkirkan tanah kita, kita mungkin akan lenyap," sambungnya.

Salah satu wilayah Amazon, Madre de Dios, wilayah sekitar Puerto Maldonado, telah dirusak dalam beberapa tahun terakhir oleh pertambangan emas yang tidak diatur, yang menyebabkan kadar merkuri berbahaya di sungai.

Aktivis dan suku telah diserang oleh penebang liar dan pedagang obat bius di bagian lain Amazon Peruvian. Cadangan gas Camisea di wilayah Cusco didambakan oleh perusahaan asing legal. [mel]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya