Berita

Hukum

Ustadz Zulkifli Serukan Umat Jangan Musuhi Polisi

KAMIS, 18 JANUARI 2018 | 20:04 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Ustadz Zulkifli berharap agar umat Islam tidak membenci polisi di tengah penetapan dirinya sebagai tersangka ujaran kebencian dan SARA.

Sebagaimana diamanatkan oleh undang-undang, sebut dia, polisi sebagai institusi penegak hukum hanya menjalankan tugas.  

"Saya merasakan bahwa pak Dir (Direktur Ditsiber Bareskrim Polri Brigjen Pol Fadil Imran) bilang tidak ada keinginan polisi kriminalisasi ulama. Justru kami memuliakan ulama," kata Zulkifli usai menjalani pemeriksaan di Direktorat Siber Bareskrim Polri, Cideng, Jakarta Pusat, Kamis (18/1).


Ketika umat Islam membenci polisi, tentara maupun pemerintah, maka hal itu yang diinginkan oleh pihak-pihak dengan kekuatan tertentu ingin memecah belah bangsa Indonesia.

"Polisi mitra kita menjaga Indonesia. Pemerintah bukan musih kita. Mungkin ada kekuatan jahat ingin memecah belah kita dan ingin kita hancur," serunya.

Setelah diperiksa selama empat jam sebagai tersangaka oleh Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, Ustadz Zulkifli M Ali diputuskan tidak ditahan dan dipersilahkan kembali berdakwah.

"Dengan izin Allah sudah disampaikan pak Dir (Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Brigjen Pol Fadil Imran) bilang untuk dipersilakan kembali berdakwah," ujarnya.

Terkait materi pemeriksaannya, Zulkifli mengaku hanya menjelaskan kepada penyidik apa yang dikatakan dalam video ceramahnya. Zulkifli menekankan isi ceramahnya sesuai dengan hadist yang disampaikan Nabi Muhammad SAW.

"Tidak lepas dari hadist Nabi tentang akhir zaman di mana di muka bumi ini merata kekacauan dan itu mulai kita rasakan ketika Rasul mengatakan saat Arab Saudi berlomba mempereperebutkan kekuasaan," urainya.

Oleh sebab itu, lanjut Zulkifli, isi ceramahnya yang mengatakan di Indonesia juga akan terjadi kekacauan mengacu kepada hadist tersebut.

"Termasuk di Jakarta, karena saya waktu itu ceramahnya di Jakarta," tandasnya.[dem]


Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya