Berita

Fahmi Idris/Net

Politik

Fahmi Idris: Kasus Palu Arit Di Banyuwangi Ingin Tunjukkan Eksistensi

SELASA, 16 JANUARI 2018 | 09:18 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Penyebaran paham dan gerakan komunisme harus benar-benar diwaspadai oleh semua pihak.

Pasalnya, isu kebangkitan PKI kini tidak lagi muncul dalam bentuk seperti era 60-an, yakni melalui agitas dan propaganda untuk merebut kekuasaan negara. Sekalipun memang, motif, metode gerakan dan perilaku politiknya tetap sama.

Pernyataan tersebut diungkapkan aktivis angkatan 66 dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia, Fahmi Idris dalam keterangan tertulisnya, Selasa (15/2).


"Misalnya, melakukan ujaran kebencian pada pemerintahan yang sah, mengadu domba antar ormas, anti terhadap agama, hingga menolak kebhinnekaan," ujar tokoh nasional yang pernah menjabat Menteri Tenaga Kerja ini.

Fahmi menegaskan bahwa bicara ideologi komunis, memang akan selalu hidup dengan mengikuti perkembangan zaman, dengan pola dan gerakan terkini.

"Isitilahnya sekarang adalah zaman now semisal dengan pola 'pertentangan kelas' antara kaya dan miskin," kata dia.

Disinggung soal aksi demonstrasi di Banyuwangi, Jawa Timur (fenomena kasus palu arit) beberapa waktu lalu, Fahmi menyebutkan warga di sana sejatinya tidak sadar telah disusupi dan terinfiltrasi simbol-simbol PKI.

"Ditambah lagi ketidaktahuan, sehingga merasa bahwa 'wah ini sesuatu yang menarik nih'," jelas dia.

"Berawal dari kejadian seperti di Banyuwangi inilah cara komunisme mencoba memperkenal dirinya dan menunjukan eksistensi keberadaannya. Maka dari itu, mari jaga sekuat tenaga NKRI yang kita cintai ini," tutup Fahmi menambahkan.

Banyak pihak menilai, kasus palu arit dengan terdakwa Budi Pego di Banyuwangi telah dijadikan ajang konsolidasi sel-sel komunis dengan mengunakan rakyat sebagai tameng dengan membonceng isu populis kerakyatan dan kerusakan lingkungan. [rus] 

Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya