Berita

Guterres saat berkunjung ke Kolombia/Reuters

Dunia

Sekjen PBB: ELN Harus Hentikan Perang Setengah Abad Di Kolombia

SENIN, 15 JANUARI 2018 | 10:40 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Kelompok pemberontak Kolombia ELN harus menghentikan serangan dan memulai kembali perundingan perdamaian dengan pemerintah untuk mengakhiri lebih dari setengah abad perang yang terjadi.

Begitu pernyataan dari Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres saat mengunjungi pusat bekas kelompok pemberontak FARC di Buenavista, Kolombia akhir pekan kemarin.

Kelompok gerilyawan ELN diketahui telah melakukan perundingan damai dengan pemerintah Presiden Juan Manuel Santos setahun lalu. Namun ELN melakukan serangan baru-baru dan membunuh anggota pasukan keamanan Kolombia, mengebom jaringan pipa minyak utama dan menculik kontraktor minyak setelah berakhirnya gencatan senjata 101 hari.


Menanggapi serangan baru tersebut, Santos mengingat kepala tim pemerintah di perundingan Quito untuk membahas masa depan perundingan.

"Saya mendesak akhir aksi bersenjata dan memulai kembali dialog serius dan konstruktif dengan maksud untuk memenuhi sesegera mungkin komitmen pihak-pihak tersebut untuk mencapai penyelesaian konflik melalui cara-cara politik," kata Guterres seperti dimuat Reuters.

"Tidak ada pembenaran untuk konflik bersenjata di Kolombia untuk melanjutkan," katanya, mengulangi seruan Dewan Keamanan PBB untuk para pemberontak dan pemerintah untuk memperkuat gencatan senjata di masa depan dan menghindari kembali berperang. [mel]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya