Berita

Foto: Net

Pertahanan

Luhut Tunjukkan Ketidakmampuan Jokowi-JK, Susi Buktikan Indonesia Berwibawa

MINGGU, 14 JANUARI 2018 | 17:33 WIB | LAPORAN:

Keputusan Menteri Perikanan dan Kelautan Susi Pudjiastuti untuk tetap meledakan kapal asing pencuri ikan di wilayah perairan RI terus mendapatkan dukungan dari berbagai pihak.

Bagi Presiden Gerakan Pribumi Indonesia, Bastian P. Simanjuntak, tindakan Susi bentuk hukuman yang tegas dan berwibawa dari pemerintah Indonesia atas kejahatan asing yang kerap mencuri ikan serta melanggar batas-batas wilayah NKRI.

"Kita ini negara berdaulat, bangsanya bangsa pemenang, harus tegas dalam menindak segala bentuk kejahatan asing, karena mereka sudah mencuri hak pribumi dan melanggar kedaulatan NKRI," tegas dia dalam perbincangan dengan Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (14/1).

Bastian tekankan, pernyataan Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan sama saja merendahkan harkat dan martabat NKRI sendiri. Adapun Luhut dalam suatu kesempatan menyebutkan bahwa kapal-kapal nelayan yang di sita negara tidak usah di ledakan melainkan di bagikan ke nelayan.

"Pernyataan Luhut menunjukan ketidakmampuan pemerintah dalam memikirkan nasib nelayan yang tidak mampu membeli kapal penangkap ikan.  Apakah negara sudah sedemikian miskinnya?" tanya dia.

Bastian juga khawatir akan ada modus lama yang dilakukan oleh oknum dengan tujuan tertentu. "Misalnya melelang kapal-kapal sitaan sehingga pada akhirnya kapal yang dilelang dibeli kembali oleh pemilik lama," sambungnya.

Oleh karena itu, Bastian meminta pemerintah untuk memikirkan nasib nelayan, termasuk menyediakan kapal tangkap ikan bagi nelayan yang tidak mampu membeli kapal, bukan malah memanfaatkan bekas kapal pencuri asing.

"Betapa hinanya bangsa kita gemar menggunakan barang milik pencuri? harus kita haramkan. Kami meminta agar pemerintah pro aktif menjaga harkat dan martabat bangsa indonesia, agar kita disegani oleh bangsa-bangsa lain di dunia. Lanjutkan ibu Susi!" tandasnya. [sam]

Populer

Jokowi Kumpulkan Kapolda Hingga Kapolres Jelang Apel Akbar Pasukan Berani Mati, Ada Apa?

Kamis, 12 September 2024 | 11:08

Diamnya 4 Institusi Negara Jadi Tanda Akun Fufufafa Milik Gibran

Minggu, 15 September 2024 | 08:14

Soal Video Winson Reynaldi, Pemuda Katolik: Maafkan Saja, Dia Tidak Tahu Apa yang Dia Perbuat!

Senin, 09 September 2024 | 22:18

Petunjuk Fufufafa Mengarah ke Gibran Makin Bertebaran

Kamis, 12 September 2024 | 19:48

Prabowo Bisa Ajukan Penghentian Wapres Gibran Setelah 20 Oktober

Minggu, 15 September 2024 | 10:26

KAHMI Kumpulan Intelektual Banci?

Sabtu, 14 September 2024 | 14:45

Jagoan PDIP di Pilkada 2024 Berpeluang Batal, Jika….

Minggu, 08 September 2024 | 09:30

UPDATE

TPPO Masih Marak, BP2MI Gagal Jalankan Tugas

Senin, 16 September 2024 | 23:50

Megawati Ulas Perjalanan Hubungan RI-Rusia Sejak Era Bung Karno

Senin, 16 September 2024 | 23:26

Prabowo Tantang RK-Suswono Menangkan Pilgub Jakarta

Senin, 16 September 2024 | 23:03

Ingatkan Pidato Bung Karno di PBB Tahun 1960, Megawati: Hukum Internasional Jangan Jadi Alat Hegemoni

Senin, 16 September 2024 | 22:59

Bang Doel: Ngapain jadi Gubernur DKI Kalau Gak Perhatiin Persija!

Senin, 16 September 2024 | 22:48

Polisi Kejar Tersangka Pembunuhan Gadis Penjual Gorengan Keliling di Sumbar

Senin, 16 September 2024 | 22:28

Pelari Sumut Nella Agustin Pecahkan Dua Rekor Lari Gawang 400 Meter

Senin, 16 September 2024 | 22:22

Pendirian Kampus St Peterburg University di Indonesia Semakin Terbuka

Senin, 16 September 2024 | 22:04

CSPS SKSG UI Siapkan Gagasan Besar untuk Prabowo yang bukan 'Omon-omon'

Senin, 16 September 2024 | 21:42

Sukses Rakerwil Jakarta, BEM KSI Serukan Pilkada Damai

Senin, 16 September 2024 | 21:36

Selengkapnya