Berita

Yavuz Ornek/Net

Dunia

Ini Teori Profesor Turki Soal Ponsel Dan Bahtera Bertenaga Nuklir Nabi Nuh

JUMAT, 12 JANUARI 2018 | 08:30 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Baru-baru ini seorang profesor asal Turki menyita perhatian banyak pihak karena memaparkan sebuah teori mengenai Nabi Nuh. Dia menyebut bahwa Nabi nuh berkomunikasi dengan putranya saat banjir bah datang dengan menggunakan ponsel.

Profesor bernama Yavuz Ornek yang merupakan dosen di Fakultas Ilmu Kelautan Universitas Istanbul, memaparkan teorinya ketika diundang berbicara di saluran televisi TRT milik negara akhir pekan lalu.

Pada saat itu dia dimintai komentar mengenai masalah banjir. Ornek kemudian mendiskusikan bagian dari kisah banjir versi Al Quran di mana salah satu putra Nabi Nuh, yang adalah seorang kafir, menolak untuk ikut ke atas kapal Nuh. Dia kemudian memilih untuk mendaki sebuah gunung. Namun saat air bah naik, dia berbicara kepada ayahnya dan bertobat.


"Al Quran mengatakan bahwa ombak setinggi gunung, jadi jika Nuh berbicara dengan anaknya, anaknya pasti duduk di puncak gunung lain," kata Ornek dalam wawancara di televisi.

"Al Quran mengatakan bahwa mereka berbicara, tapi untuk berbicara di antara dua gunung dengan jarak ratusan kilometer, mereka pasti punya telepon genggam, dan anak Nuh harus naik kendaraan udara untuk sampai ke ayahnya."

Dia menyebut, teori itu dibuatnya berdasarkan pemahamannya tentang cerita yang terkait dengan Al Quran.

Pasalnya, dia menilai bahwa selama badai, percakapan tidak mungkin terjadi, terlebih dipisahkan antar gunung yang secara jarak berjauhan dan juga diselingi petir.

Dia lebih lanjut menjelaskan teorinya bahwa teknologi jauh lebih maju 10.000 tahun yang lalu daripada yang disadari kebanyakan orang. Nuh, juga menggunakan teknologi maju untuk membangun sebuah bahtera dari baja yang didukung oleh energi nuklir, menurut Ornek.

Ornek juga mengklaim bahwa alih-alih membawa hewan hidup ke atas bahtera, Nuh membawa satu telur jantan dan satu telur betina dari setiap spesies hidup.

"Saya seorang ilmuwan, saya berbicara untuk sains," jelas Ornek.

Profesor lainnya, yakni Profesor Efrat Aviv, seorang spesialis di Turki untuk Pusat Studi Strategis Begin-Sadat, dalam kesempatan berbeda, mengomentari hal itu. Dia menyebut Ornek serius dengan teorinya.

"Mengatakan sesuatu yang menghina Al Quran, bahkan sebagai sebuah lelucon, bisa merugikan orang ini dalam hidupnya, jadi tidak mungkin dia menyirkannya, dan ini seperti komentar serius lainnya," kata Dr. Aviv kepada Breaking Israeli News.

"Saya melihat wawancara itu. Dia terdengar sangat meyakinkan dan jelas percaya akan teori-teorinya. Profesor itu menjelaskan secara mendalam dan terperinci, membuat perbedaan dalam teks," tambahnya.

Namun di sisi lain dia mengakui soal adanya penolakan dari banyak pihak atas teori tersebut karena sangat ekstrem menurut standar apapun.

"Sebagian besar orang Turki yang bereaksi terhadap media sosial memiliki pendapat yang kuat, kebanyakan menolak teorinya, namun beberapa orang sangat mendukung dan membela dia," tambahnya. [mel]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya