Berita

Logan Paul saat menemukan mayat bunuh diri/Net

Dunia

Ini Sanksi Tegas YouTube Bagi Logan Paul Pasca Kontroversi Video Bunuh Diri

KAMIS, 11 JANUARI 2018 | 13:18 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

YouTube akhirnya memberikan sanksi menyusul konten video bunuh diri yang diunggah salah satu pengguna berpengaruh atau YouTuber atau vlogger bernama Logan Paul.

Paul diketahui menjadi sorotan dan kebanjiran kecaman serta kritik karena mengunggah video orang yang bunuh diri di hutan Aokigahara beberapa pekan terakhir.

Menanggapi banyaknya keluhan yang datang, pihak YouTube akhirnya memutuskan untuk mengakhiri hubungan bisnis dengan Paul.


Saluran Paul di YouTube juga telah dihapus dari program Google Preferred YouTube, di mana merek-merek menjual iklan di 5 persen teratas pembuat konten platform tersebut.

YouTube juga mengatakan telah menunda proyek orisinil dengan vlogger asal Amerika Serikat itu.

Diketahui bahwa video yang menjadi batu sandungan untuk Paul diunggah 31 Desember lalu di saluran pribadinya di YouTube. Dalam video tersebut, dia menampilkan tubuh pria yang melakukan bunuh diri di hutan yang dikenal dengan julukan "hutan bunuh diri" di Jepang.

Video tersebut menunjukkan bahwa Paul dan teman-temannya di hutan Aokigahara di dasar Gunung Fuji terkejut dan mengomentari aksi bunuh diri tersebut dan bahkan sempat membuat lelucon.

Video itu memicu reaksi banyak pihak, sebagian besar berkomentar negatif dan menyebutnya sebagai hal yang tidak etis dan menjijikkan.

Menyadari hal itu, Paul yang memiliki lebih dari 15 juta pelanggan di YouTube, kemudian mengirim permintaan maaf ke Twitter, dengan mengatakan bahwa dia telah salah mengenai pembuatan video itu.

"Saya seharusnya tidak pernah memasang video itu, seharusnya saya meletakkan kamera dan berhenti merekam apa yang sedang kami alami," ujarnya seperti dimuat BBC. [mel]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya