Berita

Yassona Laoly/Net

Hukum

Hendri Satrio: Menterinya Dipanggil KPK, Jokowi Harus Tegakkan Hukum

KAMIS, 11 JANUARI 2018 | 09:17 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Pemanggilan menteri di kabinet kerja oleh penegak hukum akan bisa mencoreng kabinet itu sendiri.

"Bersihkan Menteri di kabinet kerja yang belepotan dengan kasus hukum," kata pengamat politik Kedai Kopi Hendri Satrio seperti keterangan yang diterima redaksi (Kam9is, 11/1).

Diketahui bahwa Menteri Hukum Dan HAM Yassona Laoly kemarin dipanggil oleh KPK untuk menjadi saksi tersangka mega korupsi e-KTP direktur utama PT Quadra Solution,  Anang Sugiana Sediharjo.


Pemanggilan Yassona ke KPK menjadi pemanggilan kesekian kalinya. Yasonna kerap dipanggil oleh lembaga anti-rasuah tersebut lantaran diduga terlibat kasus korupsi e-KTP.

Hendri mengatakan bahwa Presiden Jokowi harus dapat bersikap tegas terhadap menterinya yang tidak fokus kerja dan kerap terlibat kasus korupsi. Pasalnya, sisa Kepemimpinan kabinet Jokowi tinggal dua tahun lagi sehingga kabinet kerja harus terbebas dari persepsi negatif.

"Karena kabinet kerja yang menyisahkan waktu dua tahun menteri-menteri yang bebas dari korupsi," tegas Hendri.

Hendir juga menjelaskan menteri-menteri yang tersandera kasus dugaan korupsi di KPK secara otomatis akan mencoreng citra bersih Presiden Joko Widodo.

"Tentu kalau tersandera kasus korupsi akan merusak citra presiden. Sekarang ini orang tidak kapok-kapok dengan kasus korupsi, maka Jokowi harus tegas. Kalau tidak akan tercoreng namanya," tambahnya.

Apalagi, kata Hendri, jika menteri tersebut sampai menyandang status tersangka di KPK, maka Presiden Jokowi harus bertindak tegas terhadap para pembantunya yang terseret kasus korupsi.

"Sebaiknya Jokowi memecat, kalau tidak maka namanya akan jelek. Gak perlu menunggu jadi tersangka dan menunggu vonis," demikian Hendri. [mel]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya