Berita

Libya/Net

Dunia

PBB: Ada Antusiasme Untuk Pemilu Libya Akhir Tahun Ini

KAMIS, 11 JANUARI 2018 | 08:52 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menegaskan komitmen untuk membantu Libya mengatur pemilihan pada akhir tahun 2018 ini.

PBB berharap pemilihan dapat membantu menstabilkan situasi politik Libya yang bergejolak sejak Muammar Gaddafi digulingkan dalam sebuah pemberontakan tahun 2011 lalu.

Menggelar pemilu merupakan tantangan tersendiri bagi Libya yang masih terbelah antara faksi militer dan politik serta ada tumpang-tindih klaim kewenangannya karena hasil pemungutan suara tahun 2014 diperselisihkan.


Selain itu, masalah keamanan di Libya juga masih menjadi hal yang mengkhawatirkan.

Namun PBB sejak September tahun lalu berupaya memetakan rencana perdamaian dengan mengubah rancangan sebelumnya yang dibuat 2015 dengan membuka jalan untuk pemungutan suara.

Wakil Sekretaris Jenderal PBB Urusan Politik Jeffrey Feltman mengatakan bahwa PBB melihat pemilihan tahun ini sebagai rute menuju akhir yang damai dan inklusif menuju fase transisi.

"Tujuannya adalah tujuan Libya, mengakhiri fase transisi dengan proses damai inklusif yang menghasilkan pemerintah terpadu yang merupakan hasil kehendak rakyat Libya," kata Feltman seperti dimuat Reuters.

"Saya memiliki kesempatan untuk berbicara dengan perdana menteri mengenai komitmen sekretaris jenderal, harapan Perserikatan Bangsa-Bangsa, untuk melihat pemilihan umum yang inklusif berlangsung pada tahun 2018, dan untuk menjamin dukungan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk mendukung pemilihan tersebut," sambungnya.

Feltman mengatakan bahwa PBB telah sangat terdorong oleh antusiasme pemilihan umum dari masyarakat Libya. Dia menyebut bahwa ada sekitar setengah juta pemilih baru yang telah mendaftar sejak pendaftaran pemilih dibuka pada awal Desember lalu.

"Jajak pendapat publik setelah jajak pendapat publik menunjukkan dukungan kuat dari mayoritas rakyat Libya dari seluruh penjuru negeri untuk dapat berpartisipasi dalam pemilihan yang dapat dipercaya dan untuk dapat berpartisipasi dalam pemilihan yang kredibel di tahun ini," katanya.

Komisi pemilihan Libya mengatakan total 1.965.450 orang sekarang terdaftar untuk memilih, dari populasi lebih dari enam juta. Sebagai perbandingan, jumlah pemilih dalam Pemilu 2014 hanya 630 ribu. [mel]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya