Berita

Nicolas Maduro/Net

Dunia

Ekonomi Venezuela Selangkah Menuju Kegagalan?

RABU, 10 JANUARI 2018 | 10:37 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Venezuela merupakan negara yang kaya akan minyak, namun miris, hal ini tidak semerta-merta membuat warga negaranya makmur.

Catatan CNN Money, produksi minyak Venezuela turun pada bulan Desember lalu dan mencapai salah satu poin terendah dalam tiga dekade, yang selanjutnya menyebabkan negara tersebut kekurangan uang dari satu-satunya sumber pendapatan utama dan menambah penderitaan rakyatnya.

Menurut S&P Global Platts, yang mensurvei pejabat industri, pedagang dan analis dan meninjau data pengiriman eksklusif, Venezuela memproduksi 1,7 juta barel minyak per hari. Angka itu adalah yang terendah sejak 2002 lalu.


Selain itu, produksi minyak Venezuela juga yang paling rendah dalam 28 tahun. Angka ini turun 27 persen sejak 2014, ketika krisis ekonomi negara itu terjadi.

Penurunan produksi minyak ini memperpanjang kesengsaraan bagi 30 juta orang Venezuela. Tidak sedikit warga Venezuela yang kehilangan berat badan karena kekurangan makanan, dan anak-anak meninggal di rumah sakit karena obat dan peralatan dasar tidak tersedia.

Malaria, kematian bayi dan kematian ibu meningkat secara signifikan di negara tersebut dan pemerintah menggunakan uang dari ekspor minyak untuk membeli makanan dan obat-obatan bagi warganya.

Kritikus menilai bahwa ini merupakan tanda salah urus negara oleh pemerintah Presiden Nicolas Maduro, yang menggantikan almarhum Hugo Chavez pada tahun 2013.

Situasi semakin buruk karena Venezuela gagal membayar sebagian hutangnya dan berhutang lebih banyak lagi. Secara keseluruhan, menurut Caracas Capital, sebuah perusahaan di Miami yang melacak hutang negara tersebut, Venezuela telah gagal membayar utang 1,2 miliar dolar AS.

Venezuela dan PDVSA, perusahaan minyak negara, berutang pemegang obligasi lebih dari 60 miliar dolar AS.

Para ahli mengatakan default pada semua utang Venezuela akan menimbulkan masalah bagi rezim Maduro. Jika cukup banyak investor dari utang yang gagal tersebut memicu klausa "percepatan", yang berarti mereka menginginkan pembayaran segera, investor yang memegang semua obligasi Venezuela lainnya dapat mengajukan klaim yang sama.

Jika investor menyerah dan memicu klausa percepatan, mereka memiliki hak untuk merebut minyak Venezuela yang ada di Amerika Serikat atau di kapal tanker di laut sebagai jaminan.

Itu akan mengurangi kemampuan pemerintah untuk menghasilkan sedikit pendapatan yang dimilikinya. Dan hal itu akan menyebabkan lebih banyak penderitaan bagi orang-orang Venezuela biasa yang berjuang untuk hidup melalui kekurangan makanan dan obat-obatan yang parah. Jika tren semacam ini terjadi, maka Venezuela seperti selangkah menuju kebangkrutann. [mel]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya