Berita

Julian Assange/BBC

Dunia

Soal Julian Assange, Ekuador Akan Cari Mediator Dengan Inggris

RABU, 10 JANUARI 2018 | 07:28 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Ekuador tengah mempertimbangkan untuk mengundang mediator pihak ketiga untuk mengatasi perselisihan jangka panjangnya dengan Inggris mengenai nasib Julian Assange.

Pendiri Wikileaks itu diketahui telah berada di kedutaan Ekuador di London sejak tahun 2012 lalu untuk mengklaim suaka politik.

Dia awalnya menghindari tuduhan penyerangan seksual di Swedia, namun tuduhan itu kini telah dibatalkan. Namun sekarang dia mengaku takut bila keluar dari kedutaan maka akan diekstradisi ke Amerika Serikat.


"Kami mempertimbangkan dan menjajaki kemungkinan mediasi," menteri luar negeri Ekuador, Maria Fernanda Espinosa seperti dimuat BBC.

Dia menambahkan bahwa akan mungkin melibatkan negara atau pihak ketiga untuk menyelesaikan masalah ini.

"Seseorang tidak bisa hidup dalam kondisi seperti itu selamanya," katanya.

Assange sendiri merupakan seorang warga negara Australia. Dia menjadi berita utama pada tahun 2010 ketika organisasinya membocorkan cuplikan helikopter militer Amerika Serikat, yang menunjukkan pembunuhan warga sipil di Irak.

Polisi Metropolitan London mengatakan dia masih akan ditangkap jika dia meninggalkan gedung kedutaan, dengan tuduhan gagal menyerahkan diri ke pengadilan pada tahun 2012 dan pihak Inggris menolak untuk menjamin dia tidak akan diekstradisi ke AS.

"Tidak ada solusi yang akan dicapai tanpa kerja sama internasional dan kerja sama Kerajaan Inggris, yang juga menunjukkan ketertarikan untuk mencari jalan keluar," sambung Espinosa.

Pada tahun 2016, sebuah panel Perserikatan Bangsa-Bangsa memutuskan bahwa Assange ditahan sewenang-wenang dan harus diizinkan untuk bebas berjalan. Dikatakan bahwa dia juga harus diberi kompensasi atas "perampasan kemerdekaannya".

Namun, Kantor Luar Negeri Inggris menolak keputusan tersebut. [mel]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya