Berita

Presiden Perancis swafoto dengan menggunakan iPhone/BBC

Dunia

Perancis Selidiki Apple Soal Perlambatan iPhone

SELASA, 09 JANUARI 2018 | 08:13 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Jaksa Perancis telah meluncurkan sebuah penyelidikan terhadap perusahaan Apple terkait keusangan yang direncanakan pada perangkat iPhone.

Di bawah hukum Perancis, sengaja mempersingkat masa pakai produk dengan tujuan membuat pelanggan menggantikannya adalah sebuah bentuk kejahatan.

Penyelidikan Prancis dipimpin oleh badan perlindungan konsumen Kementerian Rkonomi Perancis.


Penyelidikan ini dilakukan setelah pada Desember lalu, pihak Apple mengakui bahwa model iPhone lawas sengaja diperlambat melalui update software.

Namun pihak Apple bersikeras bahwa kinerja baterai ponsel memang berkurang seiring berjalannya waktu.

Pengakuan Apple ditindaklanjuti oleh kelompok pro-konsumen Stop Planned Obsesi (Hop) yang mengajukan keluhan hukum.

Hop mengatakan Prancis adalah negara ketiga yang menyelidiki Apple setelah Israel dan Amerika Serikat. Namun Perancis adalah satu-satunya negara  di mana dugaan pelanggaran tersebut adalah sebuah kejahatan. Hukuman bisa mencakup hingga 5 persen dari omset tahunan atau bahkan hukuman penjara.

Kelompok tersebut menuduh bahwa Apple telah dengan sengaja memperlambat beberapa model iPhone melalui pembaruan perangkat lunak dan menghitung waktu update bersamaan dengan peluncuran model yang lebih baru, iPhone 8.

"Pelambatan perangkat yang lebih tua tampaknya memiliki tujuan yang disengaja untuk mendorong konsumen Apple agar membeli model baru ini," kata kelompok tersebut seperti dimuat BBC.

Hop sebelumnya telah mengajukan keluhan hukum terhadap produsen printer Epson, Canon, HP dan Brother, yang menuduh bahwa perusahaan tersebut dengan sengaja mempersingkat masa pakai kartrid cetak. [mel]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya