Berita

Foto/Net

Politik

Supaya Sukses Pembagian Sertifikat Mesti Didukung SDM Andal

SABTU, 06 JANUARI 2018 | 04:15 WIB | LAPORAN:

Anggota Komisi II DPR Ace Hasan Syadzily menganggap Pemerintah terlalu ambisius dalam membuat target mendistribusikan 5 juta sertifikat lahan kepada masyarakat. Buktinya, tahun lalu, masih tersisa sekitar 1 juta sertifikat lahan yang belum terdistribusikan kepada masyarakat.

Politisi muda Partai Golkar ini menilai, target 5 juta sertifikat lahan itu tidak dibarengi dengan penguatan sumber daya manusia (SDM) di Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (Kemen ATR/BPN). Padahal, penguatan SDM itu sangat penting agar program itu dapat berjalan baik.

"Sejauh ini, dukungan SDM-nya masih belum seimbang dengan target yang ditetapkan. Misalnya, apakah juru ukur tanah di setiap daerah sudah berimbang dengan target yang ditetapkan, ungkap Ace kepada wartawan di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (5/1).

Menurut Ace, adanya sertifikat tanah di tangan masyarakat bakal membuka ekonomi baru di beberapa daerah. Dengan sertifikat itu, masyarakat memiliki akses untuk meminjam modal kepada Bank.

Hal itu jugalah yang membuat Ace meminta Kemen ATR/BPN lebih meningkatkan jumlah sumber daya aparatur untuk mendukung program yang sangat strategis ini. Dia tidak ingin program yang bagus itu terganjal gara-gara SDM yang kurang.

"Orang jadi memiliki kepastian hukum atas hak kepemilikan tanah. Tanah itu bisa digunakakan untuk usaha dan lain-lain," jelasnya.

Sebelumnya tahun 2017, Kemen ATR/BPN berhasil menerbitkan 5,42 juta sertifikat tahan untuk masyarakat. Namun baru 4,2 juta sertifikat yang terdistribusi ke masyarakat. Salah satu alasan kurang terealisasinya target terkait dengan adanya sengketa tanah.

Meski begitu, Pemerintah optimistis dapat memenuhi target sebanyak 7 juta sertifikat di tahun ini. Sertifikasi tanah dilakukan melalui beberapa tahapan. Di antaranya pengukuran, pengumpulan data yuridis, pendaftaran, serta pemetaan tanah. [nes]

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Pendapatan Garuda Indonesia Melonjak 18 Persen di Kuartal I 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:41

Sidang Pendahuluan di PTUN, Tim Hukum PDIP: Pelantikan Prabowo-Gibran Bisa Ditunda

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:35

Tak Tahan Melihat Penderitaan Gaza, Kolombia Putus Hubungan Diplomatik dengan Israel

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:34

Pakar Indonesia dan Australia Bahas Dekarbonisasi

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:29

Soal Usulan Kewarganegaraan Ganda, DPR Dorong Revisi UU 12 Tahun 2006

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:25

Momen Hardiknas, Pertamina Siap Hadir di 15 Kampus untuk Hadapi Trilemma Energy

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:24

Prabowo-Gibran Diminta Lanjutkan Merdeka Belajar Gagasan Nadiem

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:16

Kebijakan Merdeka Belajar Harus Diterapkan dengan Baik di Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:06

Redmi 13 Disertifikasi SDPPI, Spesifikasi Mirip Poco M6 4G

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:59

Prajurit TNI dan Polisi Diserukan Taat Hukum

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:58

Selengkapnya