Berita

Foto/Net

Bisnis

Waktu Tunggu KRL Duri-Tangerang Lebih Lama 30 Menit

Mesti Sesuaikan Operasional KA Bandara
JUMAT, 05 JANUARI 2018 | 08:24 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Anak usaha PT Kereta Api Indonesia (Persero), PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) bakal memangkas jadwal per­jalanan kereta commuter line (KRL) lintas Duri-Tangerang dari 90 relasi perjalanan menjadi hanya 73 relasi perjalanan yang dioperasikan.

Hal ini guna menyesuaikan adanya pengoperasian kereta api (KA) Bandara Soekarno-Hatta yang pada Maret 2018 nanti bertambah menjadi 82 perjalanan per hari dari saat ini baru 42 perjalanan.

Direktur Utama KCI, Muham­mad Nurul Fadhila mengatakan, penambahan jumlah perjalanan KA Bandara berdampak pada operasional layanan KRL lintas Duri-Tangerang.


Sehingga, selain jumlah perjalanan KRL yang akan disesuaikan, headway RL di Duri-Tangerang juga akan lebih lama dari yang berlaku saat ini. "Headway yang pasti jadi lebih lama, dari 15 menit jadi 30 menit," ujarnya, di Jakarta, kemarin.

Meski jadwal perjalanan berkurang, pihaknya akan segera mengoperasikan secara ber­tahap rangkaian KRL formasi 12 kereta pada Februari 2018 untuk seluruh layanan di lintas Duri-Tangerang (PP). "Jadi, pengurangan jadwal tersebut tidak akan berpengaruh pada kapasitas angkut penumpang," katanya.

Ia menyebutkan, untuk jadwal keberangkatan kereta pertama dari Stasiun Tangerang menuju Duri yakni pukul 04.55 WIB, sedangkan kereta pertama dari Stasiun Duri menuju Tangerang pukul 05.45 WIB. Sementara itu, jadwal kereta terakhir dari Stasiun Tangerang menuju Duri adalah pukul 22.30 WIB dan KA Terakhir dari Stasiun Duri menuju Tangerang beroperasi pukul 23.45 WIB.

Adapun, penyesuaian jadwal ini akan disosialisasikan melalui situs resmi PT KCI (www.krl. co.id), papan pengumuman sta­siun, maupun flyer jadwal KRL terbaru yang akan dibagikan petugas KCI di stasiun lintas Duri – Tangerang.

Menurutnya, untuk men­jaga kapasitas angkut KRL di lintas Duri -Tangerang PP di tengah penyesuaian jadwal yang akan dilaksanakan, pihaknya juga telah mengoperasikan dua rangkaian KRL yang lebih pan­jang yakni rangkaian dengan for­masi 10 kereta Mulai 6 Desem­ber 2017. Namun, penambahan formasi rangkaian kereta ini di­lakukan secara bertahap seiring dengan pekerjaan perpanjangan peron di sejumlah stasiun lintas Duri-Tangerang yang juga masih berjalan.

"Ada juga pekerjaan perpan­jangan peron untuk mendukung program pengoperasian rang­kaian KRL hingga formasi 12 kereta," terangnya.

Saat ini, peron di stasiun Grogol, Taman kota, Bojong Indah, Kalideres, Batu Ceper, Tanah Tinggi dan Stasiun Tangerang telah mampu melayani KRL dengan formasi rangkaian 10 Kereta.

Akan tetapi, ia mengimbau para pengguna KRL agar berha­ti-hati karena masih ada bebera­pa stasiun yang peronnya belum cukup untuk melayani KRL formasi 10 kereta, di antaranya Stasiun Pesing, Rawa Buaya, dan Poris karena dua rangkaian kereta paling belakang belum mendapatkan peron, baik arah Tangerang maupun Duri.

Boleh Bawa Koper Gede


Selain penyesuaian jadwal antara KRL dan KA bandara, pihaknya juga menyesuaikan aturan pembawaan barang beru­pa koper ditujukan khusus bagi penumpang KRL yang akan melanjutkan perjalanan dengan kereta bandara.

Dijelaskan, aturan tambahan berlaku untuk pengguna yang membawa koper mulai dari ukuran kabin yakni 18 inci, 19 inci, dan 20 inci hingga uku­ran super besar 48cm x 74cm x 29cm. Artinya, total barang bawaan yang nantinya diperbo­lehkan untuk setiap penumpang KRL, adalah dua barang dengan ukuran maksimum 100 cm x 40 cm x 30 cm, dan dua koper ukuran maksimum 48 cm x 74 cm x 29 cm.

"Mulai Senin (8/1) pekan depan, penumpang KRL diper­bolehkan membawa koper ukuran besar atau 48x74x29. Sebelumnya kan nggak boleh, tapi nanti kami perbolehkan. Ini untuk mengakomodir ke­butuhan penumpang KRL yang akan melanjutkan perjalanan dengan kereta bandara," im­buhnya.  ***

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya