Berita

Kim Jong Un/Net

Dunia

Pesan Tahun Baru Kim Jong Un Isyaratkan Reunifikasi Dua Korea

SELASA, 02 JANUARI 2018 | 12:22 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menyampaikan pesan tahun baru awal pekan ini. Pesan yang disampaikan Kim mengundang apresiasi dari Korea Selatan. Pasalnya, dalam pesannya tersebut, Kim menyinggung soal penurunan tensi di semenanjung serta keinginan untuk memulai kembali upaya reunifikasi.

Dalam teks lengkap pidato Kim seperti yang diterima redaksi, Kim mengatakan bahwa selama ini tidak banyak yang berubah dari hubungan Korea Utara dan Korea Selatan. terlebih, Korea Selatan semakin menjalin erat hubungan dengan Amerika Serikat yang dinilai Korea Utara gencar menjalankan agresi dan tindakan konfrontatif di semenanjung.

"Korea Selatan yang berpihak pada Amerika Serikat menjalankan kebijakan bermusuhan terhadap Korea Utara, melawan aspirasi semua rekan senegara untuk penyatuan kembali (reunifikasi) nasional," kata Kim.


Hal itu jelas memperburuk kondisi ketidakpercayaan dan konfrontasi antara utara dna selatan. Kim menilai, bayangan perang nuklir dan konfrontasi tidak akan bisa membawa jalan pada reunifikasi nasional, kecuali jika situasi "tidak normal"  yang diakibatkan oleh kekuatan luar diakhiri.

"Situasi yang berlaku menuntut agar sekarang utara dan selatan memperbaiki hubungan antara mereka dan mengambil tindakan tegas untuk mencapai terobosan untuk reunifikasi independen," sambung Kim.

Kim menambahkan bahwa langkah pertama yang jelas harus dilakukan adalah meredakan ketegangan militer akut antara Utara dan Selatan demi terciptanya lingkungan yang damai di Semenanjung Korea. Karena selama situasi semenanjung tidak stabil, tidak ada diskusi yang bisa dijadwalkan dna hal itu akan menghambat reunifikasi.

"Bagian utara dan selatan harus berhenti melakukan sesuatu yang dapat memperburuk situasi, dan mereka harus melakukan upaya terpadu untuk meredakan ketegangan militer dan menciptakan lingkungan yang damai," sambung Kim.

"Mereka harus menghentikan semua latihan perang nuklir yang mereka hadapi dengan kekuatan luar, karena latihan ini akan menelan tanah ini dalam api dan menyebabkan pertumpahan darah di wilayah suci kita," tambahnya. [mel]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya