Berita

Giwo Rubianto Wiyogo/Net

Politik

2017, Kasus Terhadap Perempuan Dan Anak Masih Jadi Masalah Serius

SABTU, 30 DESEMBER 2017 | 09:33 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Berbagai kemajuan dan catatan positif sepanjang tahun 2017 yang telah diupayakan pemerintah dan masyarakat perlu diapresiasi. Namun, tampaknya kasus terkait perempuan dan anak masih menjadi masalah serius.

Trafiking, KDRT, eksploitasi ekonomi, infiltrasi radikalisme bahkan seiring dengan kejadian bencana di berbagai titik lokasi, perempuan dan anak juga menjadi kelompok rentan yang memerlukan perlindungan optimal.

Demikian disampaikan Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (Kowani) Dr. Giwo Rubianto Wiyogo dalam keterangan tertulis Catatan Akhir Tahun 2017 yang diterima redaksi, Sabtu (30/12).


Kejahatan narkotika juga masih menjadi masalah serius. Bahkan pergerakan narkotika menyasar perempuan untuk dijadikan pasar strategis, mengingat perempuan merupakan kelompok yang dekat dengan anak.

Cukup banyak generasi di negeri ini jatuh kehidupannya karena terpapar narkoba. Cukup banyak anak sekolah, gagal melanjutkan pendidikan karena narkoba. Cukup banyak anak remaja, melakukan kejahatan seksual karena faktor narkoba. Bahkan, cukup banyak usia dewasa pelaku narkoba, menginspirasi anak melakukan tindakan yang sama.

"Kondisi ini menjadi pertanda bahwa narkoba telah menjadi masalah serius yang memerlukan langkah besar dan ikhtiar besar," sebut Giwo.

Kasus perceraian di Indonesia tergolong tinggi. Tercatat 315 ribu permohonan cerai diterima Pengadilan Agama di Tanah Air, lebih dari 224 ribu perempuan menceraikan suaminya selama 2016. Sebanyak 152 ribu gugatan di antaranya dikabulkan oleh pengadilan agama. (Data Mahkamah Agung 2016).

"Kondisi ini jika tidak dicegah dan diantisipasi, akan berdampak pada melemahnya ketahanan keluarga. Konsekuensinya, penguatan ketahanan keluarga harus menjadi program yang terencana dan berkelanjutan," kata Giwo.

Dunia maya, lanjut dia, masih dijejali konten-konten pornografi. Siapa pun masih mudah untuk mengaksesnya. Kondisi ini tentu membutuhkan komitmen besar pemerintah dan semua pihak agar peredaran konten pornografi dapat ditekan, dipihak lain proteksi maksimal kepada publik agar mencegah pergerakan distribusi pornografi dapat terealisasi dengan baik.

Kasus kesehatan terutama difteri, saat ini telah menjadi masalah kompleks. Satu sisi, sebagian kelompok masyarakat menolak untuk imunikasi karena berbagai alasan termasuk alasan keyakinan agama (yang menganggap vaksin tidak halal), dipihak lain untuk mencegah difteri dan masalah kesehatan lain membutuhkan imunisasi lengkap. Kondisi ini perlu langkah terpadu semua pihak agar kerentanan masyarakat terkena difteri dapat dicegah secara optimal.

Ditambahkan Giwo, kasus kejahatan seksual terhadap perempuan masih menjadi persoalan serius di tahun 2017. Sejumlah kasus tidak terlaporkan, sebagian kasus diproses hukum, namun sebagian kasus belum memenuhi rasa keadilan bagi korban. Maka, pemidanaan secara maksimal bagi pelaku kejahatan seksual terhadap perempuan perlu dilakukan oleh aparat penegak hukum.

"Tahun 2018 harus menjadi langkah besar untuk pemajuan perempuan Indonesia. Berbagai varian kejahatan terhadap perempuan harus dicegah, dan jika ada korban perlu segera ditangani. Siapa pun korbannya, tanpa memandang darimana korban berasal. Inilah prinsip kemanusiaan dan perlindungan kepada perempuan yang harus segera ditunaikan," tutupnya. [rus]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya