Berita

Bisnis

Sri Mulyani, Defisit 2,62 Persen Tak Pantas Dibanggakan!

JUMAT, 29 DESEMBER 2017 | 21:51 WIB | LAPORAN:

Klaim Menteri Keuangan Sri Mulyani bahwa ekonomi Indonesia cukup stabil dikritisi. Klaim SMI tersebut didasarkan defisit anggaran per 15 Desember 2017 mencapai Rp 352,7 triliun atau sekitar 2,62 persen terhadap produk domestik bruto (PDB), jauh di bawah batas maksimum dalam Undang-Undang APBNP sebesar 2,92 persen.

Anggota Komisi XI DPR RI, Heri Gunawan menegaskan sesungguhnya tidak ada alat ukur ekonomi yang lebih baik ketimbang seberapa besar dampak positif ekonomi bangsa terhadap kesejahteraan rakyat.

"Seberapa besar masyarakat bisa menikmati kue APBN. Faktanya, daya beli masyarakat menurun. BPS baru merilis bahwa tingkat konsumsi rumah tangga tahun 2017 turun menjadi 4,93 persen dari sebelumnya 5,01 persen. Itu berarti ekonomi sungguh-sungguh sedang berjalan lambat. Tak ada satupun yang bisa membantahnya," tegasnya melalui pesan elektronik kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (29/12).


Belum lagi, lanjutnya, soal ketimpangan ekonomi masyarakat. Meski belanja APBN disebut-sebut terus meningkat, tapi faktanya angka ketimpangan masih bertengger di kisaran 0,39 persen.

"Masih tetap di tahap waspada," imbuhnya.

Karenanya, Ketua DPP Partai Gerindra ini menegaskan tidak ada yang perlu dibanggakan oleh pemerintah, dalam hal ini Menkeu SMI dari realisasi defisit yang demikian besar.

"Sekali lagi saya sampaikan, tidak ada manfaatnya suatu angka defisit yang berhasil ditahan jauh di bawah angka maksimal 2,92 persen itu. Kita jangan mudah terkecoh oleh angka-angka yang dengan mudah bisa diutak-atik. Kalau dibandingkan dengan angka realisasi defisit pada APBN-P 2016 sebesar 2,45 persen, maka angka realisasi defisit APBN-P 2017 sebesar 2,62 persen itu belum pantas dibangga-banggakan," tukasnya.[dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya