Berita

Nasir Djamil/RMOL

Hukum

Pemda Aceh Terlambat Realisasikan Qanun Kebencanaan

RABU, 27 DESEMBER 2017 | 16:51 WIB | LAPORAN:

RMOL. Anggota Komisi Hukum dan HAM DPR RI M Nasir Djamil menghadiri peringatan 13 tahun gempa bumi dan tsunami Aceh, yang diselenggarakan oleh perangkat Gampong Pande Kecamatan Kutaraja Kota Banda Aceh, Selasa (26/12).

Gampong tersebut merupakan kawasan yang kerusakannya paling parah saat gempa dan tsunami menimpa Aceh 13 tahun silam.  Dalam simulasi itu semua lapisan usia dalam masyarakat ikut serta. Bahkan anak-anak terlihat sangat antusias. Sementara itu Pemerintah Aceh, memusatkan peringatan bencana alam itu di kawasan Leupung, Aceh Besar.

Kegiatan simulasi gempa dan tsunami yang difasilitasi oleh instansi pemerintah yang bergerak di kebencanaan, puluhan lembaga swadaya masyarakat dan lembaga charity. Bahkan komunitas wartawan juga ikut hadir.


Nasir mengharapkan agar 13 tahun peringatan gempa dan tsunami ini mampu meningkatkan ketangguhan dalam mengantisipasi datangnya bencana. Karena itu, politisi asal Aceh itu berharap di tengah masyarakat dan pemerintah harus ada perubahan paradigma. Yang semula tanggap darurat menjadi paradigma mitigasi bencana.

"Perubahan paradigma ini akan menentukan seberapa cepat, tepat dan komprehensifnya pemerintah dan masyarakat dalam merespon bencana," tegasnya.

Dalam kesempatan itu Nasir juga mengharapkan agar Rancangan Qanun Kebencanaan yang saat ini dibahas di DPR Aceh bisa segera rampung.

"Jika dibandingkan dengan 13 tahun setelah gempa  dan tsunami Aceh, Pemda terlambat merealisasikan qanun tersebut," kata Nasir.

Untuk itu, Nasir yang merupakan bekas wartawan ini berharap jika qanun itu selesai, maka ada prosedur yang jelas dan terinci bagaimana melakukan pendidikan dan pelatihan kebencanaan.

"Mulai dari anak-anak sampai orang tua diharapkan punya pemahaman yang sama bahwa kita harus melahirkan masyarakat yang sadar, peduli dan tangguh terhadap bencana," imbuhnya.

Nasir juga berharap dibangun bangunan penyelamat (escape buliding), sebagai tempat alternatif untuk mengevakuasi warga saat terjadi bencana alam semisal gempa bumi dan tsunami.

Ia menilai bangunan penyelamat itu sangat layak dan patut utk dibangun di Gampong Pande. Selain memang lokasi wilayah itu dekat dengan laut, bangunan itu nantinya juga bisa dimanfaatkan oleh warga gampong tetangganya. Paling tidak ada tiga desa, yakni wara Gampong Jawa, Gampong Peulanggahan, dan Gampong Pande yang merasakan manfaat jika bangunan penyelamat itu dibangun.

Secara teknis, lanjut Nasir, lahan untuk rencana pembangunan escape building juga sudah dibebaskan oleh Pemko Banda Aceh.

"Semoga instansi vertikal yang terkait dengan penanganan bencana bisa mengalokasikan anggaran utk pembangunan escape building," ujarnya.

Nasir juga menekankan agar bangunan penyelamat itu nantinya bisa multi fungsi. Selain tempat penyelamatan, bangunan itu juga bisa dijadikan museum dan tempat pertermuan warga dalam skala besar.

"Masyarakat di Gampong Pande sangat mengharapkan bangunan penyelamat bisa hadir di tempat mereka," demikian Nasir. [san]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya