. Tokoh nasional Dr. Rizal Ramli mengatakan bonus demografi justru akan menjadi beban jika pertumbuhan ekonomi tidak membaik. Lalu, bagaimana cara untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang tinggi sehingga bisa mengejar ketertinggakan Indonesia dari negara-negara di Asia.
Rizal berbagi pengalamannya ketika menjabat sebagai Menko Perekonomian era Presiden Gus Dur. Ketika itu, Rizal mengambil pilihan strategi inovatif melalui growth story. Rizal yang dikenal sebagai tokoh pembela konstitusi tersebut tidak ingin memilih strategi pengetatan atau austerity ala Bank Dunia yang bisa membuat ekonomi Indonesia paska krisis 1997/1998 akan semakin anjlok.
Hasilnya, ekonomi era Pemerintahan Gus Dur bisa tumbuh dari minus 3 persen menjadi plus 4,5 persen. Melalui strategi growth story yang dilakukan oleh Pemerintahan Gus Dur, Indonesia berhasil menurunkan utang dan menurunkan indeks gini, yang artinya menciptakan pemerataan.
Demikian diungkapkan Rizal di hadapan peserta Dialog Kebangsaan tema "Tantangan Pembangunan Ekonomi Indonesia" yang diselenggarakan oleh DPD KNPI Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar), Jambi, Rabu kemarin (20/12).
Rizal juga menjawab pertanyaan peserta, kenapa banyak anak muda tidak tertarik bekerja di sektor pertanian. Dia mengungkapkan bahwa memang tidak aneh jika banyak yang akhirnya enggan bertahan di sektor pertanian. Mantan Kabulog ini memberikan contoh kenapa pertanian Indonesia kalah dengan negara-negara di Asia Timur, seperti Korea dan Taiwan.
"Karena negara-negara itu menerapkan kebijakan
pricing policy (kebijakan harga) terhadap sebagian produk pangannya. Sehingga ketika musim panen tiba, petani tidak akan berhadapan dengan penurunan harga yang membuat petani rugi," ungkap Rizal yang saat menjadi Kabulog berhasil memangkas rekening liar (dana off budget), praktek pungli dan perjalanan dinas hingga 40 persen.
Melalui berbagai langkah inovatif yang telah teruji dalam pengalaman Rizal, Ketua DPD KNPI Tanjabbar, Syufra Yogi Syaiful berharap agar ke depan ekonom senior itu tidak lelah berjuang untuk memperjuangkan peningkatan kesejahteraan rakyat Indonesia.
"Kami berharap Bapak Dr. Rizal Ramli nanti bisa memimpin Indonesia menjadi lebih sejahtera," pungkas Yogi.
Sementara dari tempat yang terpisah, kedatangan Dr. Rizal Ramli ke Tanjung Jabung Barat ternyata memperoleh apresiasi dari Ustad Ilham Abadi (Ponpes Gontor) yang beberapa waktu lalu bertemu dengan Rizal di Gontor, Ponorogo.
Ustad Ilham Abadi yang merupakan putra kelahiran Tanjung Jabung Barat, Jambi tersebut, mengaku menyesal karena lebih duluan balik ke Gontor. Sehingga tidak bisa menemani perjalanan Rizal ke Jambi.
"Wah, itu kampung saya. Sayang saya tidak bisa menemani Bapak Dr. Rizal Ramli di Jambi. Beliau ini adalah salah satu contoh pimpinan yang kita tunggu sekarang, yang merakyat dan memperjuangkan kepentingan rakyat sesuai amanat konstitusi," pungkas sang ustad.
[rus]