Berita

Duterte/Net

Dunia

Duterte Umumkan Gencatan Senjata Sepihak Jelang Natal

RABU, 20 DESEMBER 2017 | 14:30 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengumumkan gencatan senjata sepihak selama 10 hari dengan pemberontak demi mengizinkan orang-orang Filipina merayakan Natal yang bebas dari stres.

"Saya tidak ingin menambahkan lebih banyak tekanan pada penderitaan orang-orang sekarang," kata Duterte seperti dimuat Reuters.

Keputusan ini diumumkan  dua minggu setelah perundingan damai dengan pemberontak secara resmi dibatalkan.


Juru bicara kepresidenan Harry Roque mengatakan bahwa Duterte telah memerintahkan tentara dan polisi untuk menangguhkan operasi ofensif dari 24 Desember sampai 2 Januari untuk mengurangi ketakutan masyarakat pada musim Natal ini.

Dia mengatakan bahwa Duterte mengharapkan Maois dan pemimpin politik mereka untuk melakukan tindakan niat baik yang sama.

Tidak ada komentar langsung dari gerakan pemberontak komunis, yang pemimpin puncak dan negosiatornya tinggal di pengasingan di Belanda sejak akhir 1980an.

Duterte memulai kembali proses perdamaian yang terhenti dan membebaskan beberapa pemimpin komunis sebagai isyarat niat baik ketika dia datang ke kantor tahun lalu, namun dia baru saja meninggalkan perundingan karena meningkatnya serangan pemberontak.

Dia telah melampiaskan kemarahannya setiap hari dari apa yang dia anggap sebagai kebencian oleh Partai Komunis Filipina (CPP) dan sayap bersenjata, Tentara Rakyat Baru (NPA). Dia secara kolektif telah mendeklarasikan mereka sebagai "organisasi teroris" dan telah mengakhiri proses perdamaian selama tiga dekade.

Pasukan pemberontak, yang diperkirakan berjumlah sekitar 3.000, telah melancarkan perang gerilya yang berkepanjangan di pedesaan selama hampir 50 tahun dalam sebuah konflik yang telah menewaskan lebih dari 40.000 orang dan menahan pertumbuhan di daerah-daerah kaya sumber daya di Filipina.

Gerilyawan tersebut telah menargetkan perusahaan tambang, perkebunan, konstruksi dan telekomunikasi, menuntut "pajak revolusioner" untuk membiayai pembelian senjata dan kegiatan perekrutan. [mel]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya