Upaya memelihara hubungan baik dengan para pengusaha dan potential buyers produk-produk Indonesia kembali digalakan oleh Dubes RI untuk Tanzania Prof. Ratlan Pardede melalui penyelenggaraan "Appreciation Night for Buyers of Indonesian Products" pekan lalu.
"Keberadaan pengusaha Tanzania yang secara rutin datang ke Indonesia setiap tahunnya menunjukkan masih adanya harapan untuk mengeksplorasi potensi perdagangan kedua negara," ujar Dubes Pardede dalam kegiatan tersebut seperti keterangan yang diterima redaksi awal pekan ini.
Dubes Pardede juga menegaskan kesiapan Indonesia untuk mendorong peningkatan ekspor dan impor yang berkelanjutan antara kedua negara, utamanya dengan mengedepankan potensi dari daerah-daerah di Tanzania.
"Dari hasil observasi saya ke beberapa daerah di Tanzania, terdapat potensi besar bagi produk-produk Tanzania untuk memasuki pasar Indonesia seperti kapas, tembakau, rumput laut dan daging sapi," tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Asisten Direktur Asia dan Australasia, Halimenshi Lunyumbu menyampaikan bahwa Pemerintah Tanzania menyambut baik upaya KBRI Dar es Salaam dalam merangkul para pengusaha Tanzania untuk mendorong peningkatan hubungan dagang antara kedua negara.
Dalam kegiatan tersebut, sebanyak 70 pengusaha Tanzania ikut ambil bagian. Sementara dari Indonesia, turut hadir Adhitiya Kesuma, Country Manager Indomie di Kenya dan Dr. Ratno Sotjiptadie, Direktur Intertek Pupuk-ahli bidang pertanian.
Pada malam apresiasi dimaksud, Dubes Pardede secara khusus memberikan penghargaan kepada 3 pengusaha Tanzania yang secara rutin melakukan pembelian produk-produk garmen dari Indonesia, yakni pengusaha- distributor utama anti nyamuk semprot HIT dan perusahaan Tanzania yang mempekerjakan tenaga ahli Indonesia.
Sebagai informasi, selama periode 2015-2017, sebanyak 274 pengusaha Tanzania melakukan kunjungan rutin ke Indonesia dengan frekuensi terbesar sebanyak enam kali kunjungan dan terkecil satu kali kunjungan setiap tahunnya.
Namun di sisi lain, volume perdagangan antara Indonesia dengan Tanzania menunjukkan penurunan tren sebesar 5.39 persen, dari 235,40 juta Dollar AS pada tahun 2015 menjadi 223,35 juta Dollar AS di tahun 2016.
Untuk mengembalikan tren perdagangan yang positif antara kedua negara, Dubes Pardede juga meminta masukan dari pengusaha Tanzania dengan mengisi kuesioner mengenai pengalaman mereka dalam membeli produk-produk Indonesia.
Kebanyakan dari pengusaha Tanzania datang ke Indonesia untuk membeli produk garmen untuk dijual di Tanzania dan negara tetangga seperti Uganda, Congo, Malawi dan Zambia.Mayoritas dari para pengusaha sepakat produk-produk Indonesia memiliki kualitas baik dan harga yang kompetitif.
Adapun produk-produk andalan Indonesia ke Tanzania antara lain, kelapa sawit, mesin-mesin, kertas, insektisida, kain, pakaian dan baterai aki.
Para pengusaha Tanzania yang hadir juga diperlihatkan potensi produk-produk terbaik Indonesia dari PT. Polytron dan PT. Sungai Budi produsen merek terkenal Rosebrand yang berkeinginan merambah pasar Afrika.
[mel]