Berita

Nusantara

Ini Dia Jawabannya

Apa Sebab "Kids Jaman Now" Alergi Sejarah?

JUMAT, 15 DESEMBER 2017 | 17:00 WIB | LAPORAN: ARIEF GUNAWAN

Kenapa generasi "kids jaman now" terkesan kurang peduli terhadap sejarah negeri sendiri, termasuk terhadap mata pelajaran sejarah di sekolah, bahkan terkesan seperti alergi terhadap sejarah?

Pertanyaan ini mengemuka dalam Peringatan Ke 60 Tahun Seminar Sejarah Nasional di Universitas Gajah Mada, Jogjakarta, pagi tadi, Jumat (15/12).

Dalam acara yang dihadiri para sejarawan dari berbagai universitas di Indonesia itu, teridentifikasi bahwa setidaknya adanya empat penyebab kurangnya minat siswa terhadap pelajaran sejarah di sekolah.


Pertama, karena sering berubahnya kurikulum sejarah. Kedua, pengajar sejarah membosankan dan kurang imajinasi karena umumnya bukan merupakan alumni jurusan sejarah. Ketiga, lemah dalam teori. Keempat,  penerapan pelajaran sejarah sering sangat tergantung kepada siapa yang sedang berkuasa.

Menurut sejarawan dari Universitas Jember, Jawa Timur, Nurul Umammah Phd, visi utama belajar sejarah adalah untuk memecahkan masalah masa kini melalui rekonstruksi peristiwa masa lalu guna merencanakan masa depan yang lebih baik.
Dengan demikian belajar sejarah harus mampu mengakomodir rasa ingin tau peserta didik terkait dengan pemecahan masalah hidup mereka di masa depan.

Dikatakan, generasi kids jaman now disebut juga Generasi Z, mereka umumnya lahir di atas tahun 2000, ciri utama mereka adalah sangat tergantung tekhnologi.

"Ambisius, tapi tidak mau berhadapan dengan hal-hal sulit. Gampang menyerah. Inilah kecenderungan-kecenderungan yang harus dihadapi oleh para pengajar sejarah, dimana mereka harus terus meng-up grade kompetensi,’’ papar Nurul Umammah. [***]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya