MPR RI berharap secepatnya generasi muda bisa tampil menjadi pemimpin untuk mengantarkan Indonesia maju dan sejahtera.
Begitu dikatakan Wakil Ketua MPR RI, Mahyudin di hadapan ratusan generasi muda anggota Pramuka Kwarcab Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur peserta Sosialisasi Empat Pilar MPR RI, Minggu(10/12).
"Untuk itu, kader bangsa harus mulai belajar bagaimana menjadi seorang pemimpin yang baik. Hindarilah perbuatan jahat seperti korupsi," jelasnya dalam acara yang berlangsung di Penajam Paser Utara, Kaltim ini.
Politisi Partai Demokrat ini juga menjelaskan, korupsi yang sudah mewabah dan kronis adalah musuh bangsa Indonesia saat ini. Meski dalam kenyataannya korupsi sangat sulit sekali hilang dan memberikan dampak negatif luar biasa.
"Sudah tidak terhitung lagi pelaku-pelaku korupsi yang masuk penjara, tapi tetap korupsi tidak bisa hilang. Mirisnya, sebagian besar pelaku korupsi adalah para oknum pejabat pemimpin lembaga mulai dari yang tinggi sampai kecil antara lain pemimpin lembaga tinggi negara, lembaga hukum, militer, Bupati, Walikota, Gubernur, kepala desa sampai RT, semuanya tertangkap karena korupsi," jelas Mahyudin.
Ironisnya, lanjut dia, kejahatan luar biasa ini terjadi di tengah-tengah masih banyak rakyat Indonesia yang hidup miskin. "Mereka oknum pejabat malah tidak memiliki tanggung jawab moral kepada negara dan rakyat. Saking banyaknya oknum pejabat yang menjadi pelaku korupsi, saya khawatir generasi muda kader bangsa minim sosok teladan," jelas dia.
Oleh karena itu, Mahyudin mengimbau para kader bangsa generasi muda harus pintar-pintar menemukan sosok teladan di Indonesia.
"Tapi saya yakin masih banyak pejabat-pejabat yang bisa menjadi teladan generasi muda. Generasi muda mesti mulai dari sekarang memahami hal tersebut. Mulailah dari diri sendiri memperbaiki diri, meningkatkan kualitas akhlak dan moral sebagai bekal jika menjadi pemimpin nanti," jelasnya.
"Untuk itu mulailah mempelajari, memahami dan mengimplementasikan nilai-nilai luhur yang ada dalam Empat Pilar yakni Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika."
[sam]