Berita

Mulfachri Harahap/Net

Politik

STATUS YERUSALEM

PAN: Pemerintah Harus Tegas, Tarik Dubes RI Dari AS

MINGGU, 10 DESEMBER 2017 | 17:34 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

Fraksi PAN DPR RI menyayangkan pengakuan sepihak Amerika Serikat (AS) berkaitan dengan pemindahan ibukota Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem. Pengakuan dan klaim yang dilakukan telah memicu ketegangan dunia internasional, khususnya di kalangan masyarakat muslim dunia.

Ketua Fraksi PAN DPR Mulfachri Harahap menyayangkan sikap Pemerintahan AS tersebut, menurutnya AS yang selama ini selalu memposisikan diri sebagai mediator perdamaian, justru melakukan tindakan sepihak yang hanya akan memancing ketegangan yang lebih luas, terutama di negara-negara Timur Tengah.

"Pengakuan Jerusalem sebagai Ibukota Israel itu jelas adalah tindakan yang sangat brutal," ujar Mulfachri melalui pesan singakat, Minggu (10/12).


Mulfachri menambahkan bagaimanapun juga Jerusalem adalah wilayah yang tidak hanya dimuliakan oleh masyarakat Yahudi, tetapi juga oleh umat Kristen dan Islam.

Selain itu, lanjut Mulfachri, tindakan AS jelas telah menunjukkan bahwa negara Paman Sam itu tidak lagi bisa menjadi meditor yang adil bagi perdamaian dunia.

Justru sikap tersebut hanya menunjukkan sikap inkonsiten dan sekaligus menunjukkan bahwa AS secara terang-terangkan melakukan pelanggaran terhadap berbagai resolusi Dewan Keamanan PBB dan Mejelis Umum PBB yang AS sendiri berada di dalamnya.

Untuk itu, jelas Mulfachri, ‎Fraksi PAN mendesak pemerintah untuk segera mengambil sikap tegas, dengan menarik Duta Besar RI yang berada di AS, sampai Pemerintah AS benar-benar mencabut pengakuan terhadap Jerusalem sebagai ibukota Israel.

"Fraksi PAN meminta kepada pemerintah agar melakukan komunikasi aktif dengan negara-negara Islam di dunia untuk menolak keputusan sepihak ini," ujarnya.

Fraksi PAN juga mendorong kepada pemerintah RI untuk berperan aktif dalam mengajak negara-negara anggota PBB lainya agar tidak mengikuti langkah yang diambil oleh Pemerintah AS.

"Terakhir, Fraksi PAN mendorong kepada pemerintah untuk mengajak negara-negara anggota OKI mengambil sikap tegas dengan terus melakukan penolakan terhadap keputusan sepihak AS," tegas Mulfachri. [nes]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya