Berita

Marsekal Hadi Tjahjanto/Net

Pertahanan

Diserang Hoax, Dibela Netizen

Panglima TNI Baru
SABTU, 09 DESEMBER 2017 | 09:47 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Baru dilantik jadi Panglima TNI oleh Presiden Jokowi, kemarin, Marsekal Hadi Tjahjanto sudah diserang hoax. Meski begitu, netizen banyak yang membela Hadi.

Presiden melantik Hadi di Istana Negara yang dihadiri antara lain Wapres Jusuf Kalla, Jenderal Gatot Nurmantyo serta sejumlah menteri dan pimpinan lembaga negara lainnya. "Demi Allah saya bersumpah bahwa saya untuk diangkat pada jabatan ini, baik langsung maupun tak langsung dengan rupa atau dari apa pun juga, tidak memberi atau menyanggupi akan memberi sesuatu pada siapa pun juga," ujar Hadi saat sumpah jabatan menirukan Presiden.

Namun berbarengan dengan penunjukan Hadi sebagai Panglima TNI, beredar sejumlah kabar hoax di media sosial. Pertama, soal pendidikan militer Hadi. Kabar ini diposting akun Facebook Herman Bessie yang menyebut Hadi lulusan SEBA Polri Singaraja. Di bawah postingan Herman, ada foto Hadi yang sedang diarak rekan-rekan seangkatannya saat di DPR. "Satu lagi letting kita putra terbaik bangsa alumni SEBA Polri Singaraja (Seba 5) 1986/1987 Pleton 1 jadi calon Panglima TNI. Bravo SEBA V Singaraja. Baru setahun tugas di res Sumba NTT, lulus Akabri AU," tulis Herman dalam postingan Kamis lalu.

Akun @imamprass berusaha meluruskan berita ini. Dia bertanya langsung ke akun Twitter TNI AU. "Mohon ijin apakah benar untuk tulisan ini? Tolong diperjelas agar tidak simpang siur terimakasih @_TNIAU," tanya dia sembari menautkan potongan berita kanal yang di-posting Herman.

Admin @_TNIAU langsung membantah. Hadi Tjahjanto, pria kelahiran Malang, 8 November 1963 merupakan lulusan Akabri, yakni Akademi Angkatan Udara, pada 1986. Setahun kemudian dia lulus Sekolah Penerbang TNI AU pada 1987.

"Sudah airmin klarifikasi kemarin bahwa berita tersebut TIDAK BENAR (HOAX), dulu memang ada namanya program "Ganesha," merekrut prajurit aktif untuk diseleksi masuk AAU. Tapi untuk Marsekal TNI Hadi Tjahjanto murni melalui seleksi Akabri yang dilaksanakan bagi lulusan SMA. Berita ini adalah HOAX, mungkin ada yang namanya sama. Tapi Marsekal TNI Hadi Tjahjanto tidak pernah mendaftar selain Akabri pada waktu itu," cuitnya.

Netizen lain membela Hadi. "Kemaren pagi di TV One ortunya pak calon panglima cerita sendiri. Daftar AKABRI katanya jalan sendiri gak diantar ortunya," cuit @jamesscastelo. Akun @PoernomoDanny meminta aparat tegas dengan penyebar hoax. "Proses aja Min. Itu antek sapa si?" cuitnya senada dengan @71kainao. "Cari orang ini! Jangan mengacau..! Pintar buat hoaks," katanya.

Sementara, hoax kedua adalah soal Panglima TNI sebelumnya Jenderal Gatot Nurmantyo dikabarkan dikawal pasukan khusus supaya selamat selama masa pergantian panglima. Padahal, sebenarnya adalah video perpisahan Gatot dengan anak buahnya.

"Mohon konfirmasi @Puspen_TNI apa benar info beredar luas bahwa Jend Gatot usai serah terima jabatan Panglima TNI langsung 'dikawal' pasukan 1 peleton (30-50 prajurit) guna mengamankan dan memastikan beliau baik-baik. Semoga info tersebut hoax. Amiin," tanya @IreneViena.

Akun @Puspen_TNI pun langsung menyanggah kabar ini. "Hoax. Peralihan jabatan Panglima TNI merupakan hal yang biasa, sehingga tidak perlu didramatisir. Apalagi Jenderal TNI Gatot Nurmantyo sangat legowo. Mohon doanya, semoga TNI di bawah kepemimpinan Marsekal TNI Hadi Tjahjanto semakin solid dan dicintai rakyat."

Akun @Cacuganteng heran dengan yang nyebar informasi bohong. "Berita sampah itu mbak. Wong pak Gatot yang mengantarkan pak Hadi ke DPR. Pasti berita dari bumi yang lain yang gak bulat," sindir dia disambut @ umbohc. "Heran masih banyak yang percaya isu sampah yang jelas-jelas bullshit seperti itu."

Akun @PoetrantoNh yakin ini dibuat untuk memperkeruh keadaan. "Kaum haters kehilangan figur yang selalu mereka gunakan mengadu domba TNI dengan Polri atau pembangkangan/ perlawanan Jend GN pada Presiden, hingga Pak Hadi Dan AU dikaitkan dengan PKI. Pamitan dengan prajurit diplintir," katanya. ***

Populer

Jokowi Kumpulkan Kapolda Hingga Kapolres Jelang Apel Akbar Pasukan Berani Mati, Ada Apa?

Kamis, 12 September 2024 | 11:08

Diamnya 4 Institusi Negara Jadi Tanda Akun Fufufafa Milik Gibran

Minggu, 15 September 2024 | 08:14

Soal Video Winson Reynaldi, Pemuda Katolik: Maafkan Saja, Dia Tidak Tahu Apa yang Dia Perbuat!

Senin, 09 September 2024 | 22:18

Petunjuk Fufufafa Mengarah ke Gibran Makin Bertebaran

Kamis, 12 September 2024 | 19:48

Prabowo Bisa Ajukan Penghentian Wapres Gibran Setelah 20 Oktober

Minggu, 15 September 2024 | 10:26

KAHMI Kumpulan Intelektual Banci?

Sabtu, 14 September 2024 | 14:45

Jagoan PDIP di Pilkada 2024 Berpeluang Batal, Jika….

Minggu, 08 September 2024 | 09:30

UPDATE

Tagar #FufufafaAdalahGibran Trending di X

Selasa, 17 September 2024 | 10:06

Heru Budi Bersyukur Tidak Diusulkan jadi Pj Gubernur Jakarta

Selasa, 17 September 2024 | 10:01

Trump Pantang Mundur Meski Hampir Dua Kali Terbunuh

Selasa, 17 September 2024 | 09:57

Berkat Jeruk Bali dan Durian Ekspor Buah Vietnam Hasilkan Rp71,2 Triliun

Selasa, 17 September 2024 | 09:56

Jurusan Sains Data Tawarkan Peluang Karier Luas di Bidang Industri

Selasa, 17 September 2024 | 09:49

Meta akan Gunakan Postingan Publik untuk Melatih Model AI

Selasa, 17 September 2024 | 09:39

Israel Rekrut 30.000 Migran Afrika Jadi Tentara

Selasa, 17 September 2024 | 09:38

Potensi Kerugian Penambangan Pasir Laut Lebih Gede

Selasa, 17 September 2024 | 09:30

Gerakan Coblos Semua Paslon Kerjaan Segelintir Oknum Relawan Anies

Selasa, 17 September 2024 | 09:20

Makin Moncer, ADHI Sukses Kantongi Kontrak Baru hingga Rp13,6 Triliun

Selasa, 17 September 2024 | 09:17

Selengkapnya