Berita

Publika

Lima Dampak Politis Rencana Pemindahan Kedutaan Besar AS ke Yerussalem

JUMAT, 08 DESEMBER 2017 | 20:30 WIB

PRESIDEN Amerika Serikat Donald Trump memutuskan untuk memindahkan kedutaan besar AS ke Yerussalem. Keputusan Trump ini akan memiliki 5 (lima) konsekuensi dan dampak politis terhadap perpolitikan timur tengah maupun di tingkat global, yaitu:

Pertama. Keputusan Trump ini secara langsung merupakan bentuk pengakuan resmi AS bahwa Yerussalem adalah ibukota resmi Israel. Pada sisi yang lain, keputusan Trump justru menjadi bentuk penolakan pemerintah AS atas keabsahan hak politik Palestina atas kota Yerussalem. Padahal sampai saat ini perundingan damai Palestina-Israel belum memutuskan status legal politik Yerussalem. Dengan  kata lain, keputusan Trump ini tidak mencerminkan prinsip netralitas politik luar negeri AS, terutama dalam konteks konflik politik Palestina-Israel. Selain itu juga tidak mencerminkan penghormatan hak-hak politik dasar Palestina terhadap wilayah teritorinya.

Kedua. Keputusan Trump ini secara politik dan diplomatik merupakan bentuk pengakuan pemerintah AS bahwa Israel adalah pemilik legal atas teritori Yerussalem. Selain itu, keputusan ini juga bentuk pengakuan bahwa Israel adalah negara yang secara sah memiliki otoritas politik-kenegaraan atas Yerussalem sebagai ibukota negaranya. Artinya, dengan keputusan ini pemerintah AS telah mengabaikan dan melanggar hak-hak politik negara Palestina atas kota Yerussalem yang hingga kini sebenarnya masih menjadi teritori yang diperebutkan. Keputusan Trump ini menunjukkan visi politik luar negeri yang memihak pada Israel.


Ketiga. Keputusan Trump ini akan mendelegitimasi seluruh pencapaian perundingan damai Palestina-Israel yang telah dicapai selama ini. Baik oleh presiden AS terdahulu maupun elemen dunia internasional. Sebab pengakuan atas status Yerussalem secara sepihak oleh Trump berarti pelanggaran terhadap klausul kesepakatan damai yang disepakati selama ini oleh Palestina dan Israel soal penangguhan status kota ini. Keputusan Trump ini merupakan bentuk pelanggaran serius terhadap konsep perdamaian Palestina-Israel.

Keempat. Keputusan Trump ini merupakan keputusan politik dan diplomatik paling ekstrem yang diambil oleh seorang presiden AS. Presiden-presiden AS sebelumnya tidak pernah sampai pada level seekstrem ini dalam menerapkan kebijakan politik luar negerinya terhadap Palestina. Oleh karena itu, keputusan Trump ini akan mendegradasi posisi AS sebagai mediator dalam merancang peta jalan damai Palestina-Israel. Selain itu juga akan merusakan citra politik AS di dunia internasional, terutama dunia Islam.

Kelima. Keputusan Trump ini akan memicu instabilitas politik dan keamanan di tingkat regional Palestina dan Israel. Terutama di kawasan timur tengah khususnya. Status politik Yerussalem sangat sensitif bukan hanya dalam konteks timur tengah, tapi juga dunia Islam secara keseluruhan. Keputusan Trump ini juga potensial memicu kemarahan dunia Islam secara global.

Kelima konsekuensi dan dampak politis diatas merupakan efek tak terhindarkan dari keputusan Trump yang sangat radikal terkait dengan status politik kota Yerussalem. Pemindahan kedubes AS ke Yerussalem secara simbolik maupun realistis sangat beresiko politik tinggi. [***]

Muhammad Ja’far
(Ketua Pusat Kajian Hubungan Strategis Indonesia-Timur Tengah. Pengamat politik timur tengah)



Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

UPDATE

Pesan Ketum Muhammadiyah: Fokus Tangani Bencana, Jangan Politis!

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:13

Amanat Presiden Prabowo di Upacara Hari Bela Negara

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:12

Waspada Banjir Susulan, Pemerintah Lakukan Modifikasi Cuaca di Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:05

Audit Lingkungan Mendesak Usai Bencana di Tiga Provinsi

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:04

IHSG Menguat, Rupiah Dibuka ke Rp16.714 Pagi Ini

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:59

TikTok Akhirnya Menyerah Jual Aset ke Amerika Serikat

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:48

KPK Sita Ratusan Juta Rupiah dalam OTT Kepala Kejari HSU

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:28

Bursa Asia Menguat saat Perhatian Investor Tertuju pada BOJ

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:19

OTT Kalsel: Kajari HSU dan Kasi Intel Digiring ke Gedung KPK

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:05

Mentan Amran: Stok Pangan Melimpah, Tak Ada Alasan Harga Melangit!

Jumat, 19 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya