Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

E-learning Di Indonesia Mendapat Tren Positif

JUMAT, 08 DESEMBER 2017 | 02:18 WIB | LAPORAN:

Sepanjang tahun ini Squline banyak mempelajari perkembangan teknologi edukasi atau education technology (edtech) di Tanah Air.

Diketahui bahwa kemampuan berbahasa asing merupakan salah satu syarat untuk dapat bersaing di era globalisasi. Di Indonesia sendiri, tingkat kebutuhan pendidikan berbasis online atau e-Iearning semakin meningkat tiap tahun.

Industri pendidikan online di Indonesia menempati urutan delapan di seluruh dunia berdasarkan jumlah permintaan market e-learning setiap tahunnya yaitu sebesar 25 persen lebih besar dari rata-rata di Asia Tenggara sebesar 17,3 persen.


Chief Business Development Officer WIR Group Peter Shearer menjelaskan, Indonesia, Tiongkok, Amerika, India, dan Brasil memiliki peluang menjanjikan di tahun 2017 karena diproyeksi mengalami peningkatan e-learning market sejumlah USD 12,2 miliar.

Di tahun ini pula lndonesia diproyeksikan menjadi top 5 buyers of mobile learning products and services di seluruh dunia dengan urutan Tiongkok, USA, Indonesia, India dan Brazil.

"Berdasakan tren positif tersebut ada beberapa catatan peluang yang baik untuk Indonesia di antaranya top 10 e-learning growth rate, top 10 e-Iearning market revenue, dan top 5 buyer of mobile e-Iearning," ujar Peter dalam kegiatan workshop di Jakarta Smart City (JSC) Hive di Jakarta beberapa waktu lalu.

Menurut Peter, Peluang bertumbuhnya bisnis e-learning di Indonesia sangat besar dan prospektif. Ditandai dengan naiknya jumlah permintaan akan kebutuhan e-learning setiap tahun.

Terlebih belum banyak penyedia jasa e-learning di Indonesia. Namun, perlu diperhatikan bahwa industri yang bergerak di bidang edukasi dan teknologi perlu memiliki kredibilitas dan memperhatikan kurikulum yang memadai. Sehingga mampu mencetak sumber daya manusia yang memiliki daya saing dengan negara lainnya.

Menurutnya dengan langkah Squline yang menjalin kerjasama dengan universitas swasta di Jakarta dapat meningkatkan mutu dan sistem belajar dalam guna memenuhi standar internasional.

"Pengembangan kurikulum Bahasa Inggris dan dipadukan dengan metode belajar secara online merupakan langkah yang tepat, saya percaya jika hal ini dijalankan dengan baik maka bukan tidak mungkin kebutuhan permintaan e-Iearning di Tanah Air dapat dipenuhi di tahun-tahun mendatang," ungkapnya.

Dikesempatan yang sama, CEO Squline Tomy Yunus mengatakan, sebagai platform asli lndonesia, Squline telah menghubungkan lebih dari 3.000 siswa dengan para guru profesional untuk belajar bahasa asing secara online dengan menawarkan solusi one on one live tutoring melalui video call. Adapun, kelas bahasa asing yang ditawarkan oleh Squline antara lain Bahasa Inggris, Mandarin, dan Jepang.

"Menjelang akhir tahun 2017 ini Squline menjalin kerja sama dengan Pusat Pengajaran Bahasa Atma Jaya dalam mengembangkan kurikulum Bahasa Inggris. Hal ini di antaranya berkaitan dengan upaya kami dalam meningkatkan kredibilitas dan kepercayaan publik untuk belajar Bahasa Inggris di Squline," papar Tomy.

Katharina Endriati Sukamto selaku kepala PPB Atma Jaya menambahkan, jika mengamati pola pengajaran Bahasa Inggris di Indonesia yang berjalan saat ini, banyak lembaga kursus Bahasa Inggris yang masih mengutamakan penguasaan tata bahasa daripada keterampilan untuk berkomunikasi. Dengan demikian, materi belajar dirasa kurang relevan dengan kondisi atau kebutuhan Bahasa Inggris saat ini.

Kerja sama PPB Atma Jaya dengan Squline berfokus pada pembuatan kurikulum yang up to date yang disesuaikan dengan relevansi kehidupan sehari-hari. Juga akan menyediakan kurikulum dan materi belajar yang dievaluasi atau diperbaharui setiap enam bulan. Selain itu, materi belajar Bahasa Inggris akan diadopsi ke platform Learning Management System (LMS) milik Squline.

"Kami menyadari bahwa teknologi sudah menjadi kebutuhan utama di dunia pendidikan bahasa, untuk itu kami setuju bekerja sama dengan Squline untuk meluncurkan sebuah kurikulum Bahasa Inggris yang mudah diakses dan dipelajari oleh siswa-siswi di Tanah Air. Harapan kami dengan kerja sama ini sistem dan mutu pembelajaran Bahasa Inggris di Indonesia menjadi lebih baik dan lebih memberi manfaat positif bagi para pembelajar Bahasa Inggris," jelas Katharina dalam keterangannya, Jumat (8/12). [nes]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya