Berita

Ilustrasi/Net

Nusantara

LSM Asing Disinyalir Hambat Usaha Kelapa Sawit Di Papua

RABU, 06 DESEMBER 2017 | 16:55 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Sejumlah LSM/NGO asing seperti Mighty Earth, KFEM dan AidEnvironment disinyalir gencar melakukan black campaign terhadap sebuah investor swasta di Papua. Bukan hanya kegiatan bisnis perusahaan, aksi LSM tersebut menghambat pembukaan kebun plasma kelapa sawit untuk masyarakat di Kabupaten Merauke dan Boven Digoel.

Sebagai tindak lanjut aspirasi yang berkembang, rombongan Tim Kerja DPD dan Pusat Kajian Daerah (Puskada) mengecek langsung ke lapangan. Pada Selasa (5/12) digelar pertemuan dan dialog dengan masyarakat setempat di Merauke. Sayangnya, sebagai tuan rumah, Bupati Merauke Frederikus Gebze mendadak berhalangan hadir dengan alasan pergi ke Spanyol.

"Jangan manfaatkan orang Papua untuk kepentingan pihak tertentu. Kami tidak merasa diwakili kepentingan (LSM). Keinginan masyarakat lahan plasma bisa dibuka dan berkegiatan," kata Richard Nosai Koula, perwakilan masyarakat hak ulayat di Merauke, dalam keterangannya, Rabu (6/12).


Pastor Felix Amias, Anggota Missionarium Saccratissmi Cordis, menegaskan kampanye NGO seharusnya tidak dapat dijadikan instrumen penentu keputusan. Apabila masyarakat sudah sepakat menjalin kemitraan dengan perusahaan, di sisi lain perusahaan telah mengikuti aturan pemerintah daerah dan pusat.

"Saya telah keliling ke delapan distrik dan bertanya langsung ke masyarakat. Jawaban mereka semua setuju dengan pembukaan plasma masyarakat," ujar Pastor Felix yang juga tokoh masyarakat Boven Digoel.

Pihak DPD lantas berjanji menindaklanjuti semua aspirasi termasuk keinginan masyarakat adat, satu warga mendapatkan 1000-10 ribu hektar untuk ditanam kebun plasma sawit.

"Masukan dari masyarakat adat dan investor ini akan diolah oleh Puskada sebagai support sistem untuk disampaikan kepada Pimpinan DPD dan Komite II DPD yang membidangi pembangunan infrastruktur dan sumber daya ekonomi lainnya, termasuk pembangunan pertanian dan perkebunan," beber Plt Kepala Puskada, Irdam Imran.

Sebelumnya, selain DPD, perusahaan tersebut telah mengadu ke berbagai kementerian dan kedutaan besar. Lantaran kewalahan dua tahunan membendung aksi oknum NGO asing yang terus menyerang lewat isu HAM, deforestasi dan sebagainya. [rus]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya