Berita

Kunjungi Myanmar/Menkopolhukam

Pertahanan

Kunjungi Myanmar, Wiranto Tawarkan Kerja Sama Counter Terrorism

SELASA, 05 DESEMBER 2017 | 17:58 WIB | LAPORAN:

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto melaksanakan kunjungan kerja ke Myanmar, Selasa (5/12).

Hubungan antara Indonesia dengan Myanmar hingga penanganan terorisme menjadi topik yang dibahas dalam pertemuan Wiranto dengan Ketua National Security Adviser, Ambassador U Thaung Tun, Menteri Dalam Negeri Myanmar, Letnan Jenderal Kyaw Swe, dan Menteri Pertahanan Myanmar, Letnan Jenderal Win tersebut.

"Bagi Indonesia, Myanmar adalah bagian dari keluarga karena sama-sama memiliki sejarah yang panjang melawan penjajahan asing," ujar Wiranto melalui keterangan tertulis.

Ia mengatakan, sebagai sesama anggota ASEAN, Myanmar dan Indonesia terus bekerjasama dengan erat dalam menjaga sentralitas dan kesatuan ASEAN. Indonesia tambah Wiranto mengikuti dengan seksama dan memahami kompleksitas situasi di Rakhine State.

Dalam hal ini, tambah mantan Panglima ABRI tersebut, Presiden Joko Widodo berkomitmen untuk terus memberikan bantuan kemanusiaan dengan tetap menjunjung tinggi kedaulatan Myanmar.

"Sebagai seorang Purnawirawan Jenderal yang pernah menjadi Panglima Tentara Nasional Indonesia, kita memiliki pemahaman yang sama atas arti penting persatuan bangsa dan negara serta harga mati kedaulatan dan integritas wilayah negara, dan peran militer di dalamnya," kata Wiranto.

Wiranto mengatakan, kedatangannya ke Myanmar tersebut diutus langsung oleh Presiden Joko Widodo khusus untuk membahas satu hal, yakni perlunya peningkatan kerja sama counter terrorism mengingat ancaman terorisme dan radikalisme harus ditangani dari dini.

"Ancaman terorisme dan radikalisme terjadi dimana-mana, di semua negara, termasuk Indonesia dan Myanmar," kata Wiranto.

Ia mengatakan, ancaman terorisme sifatnya lintas batas sehingga diperlukan kerja sama regional dan internasional untuk menanganinya. Indonesia sendiri memiliki pengalaman yang dapat dibagi dalam pemberantasan radikalisme dan terorisme, yaitu melalui soft power dan hard power.

"Kemampuan deteksi atau pencegahan sangat penting artinya untuk melumpuhkan kemungkinan serangan teror. Sekali lagi, saya hadir ke Myanmar berdiskusi bagaimana kita dapat bekerjasama untuk menangani terorisme," tambah Wiranto.

Sementara itu, pemerintah Myanmar menyambut baik usulan dan tawaran Indonesia mengenai kerjasama di bidang penanganan radikalisme dan counter terrorism.  Meskipun demikian, Myanmar akan lebih menekankan pentingnya kerjasama bilateral dalam penanganan radikalisme dan terorisme, khususnya dengan Indonesia yang dianggap sebagai the true friend of Myanmar.

Turut hadir mendampingi Menko Polhukam, Dubes RI untuk Myanmar, Wakasad, Dirjen Aspasaf Kemlu, Deputi Bidang Koordinasi Politik Luar Negeri Kemenko Polhukam, Deputi Bidang Keamanan dan Ketertiban Masyarakat Kemenko Polhukam, Deputi III BNPT, Gubernur Lemhanas, Asdep Kerma Aspasaf Kemenko Polhukam, Direktur BIN, serta Minister Counsellor KBRI Yangon. [san]

Populer

Jokowi Kumpulkan Kapolda Hingga Kapolres Jelang Apel Akbar Pasukan Berani Mati, Ada Apa?

Kamis, 12 September 2024 | 11:08

Diamnya 4 Institusi Negara Jadi Tanda Akun Fufufafa Milik Gibran

Minggu, 15 September 2024 | 08:14

Soal Video Winson Reynaldi, Pemuda Katolik: Maafkan Saja, Dia Tidak Tahu Apa yang Dia Perbuat!

Senin, 09 September 2024 | 22:18

Petunjuk Fufufafa Mengarah ke Gibran Makin Bertebaran

Kamis, 12 September 2024 | 19:48

KAHMI Kumpulan Intelektual Banci?

Sabtu, 14 September 2024 | 14:45

Prabowo Bisa Ajukan Penghentian Wapres Gibran Setelah 20 Oktober

Minggu, 15 September 2024 | 10:26

Jagoan PDIP di Pilkada 2024 Berpeluang Batal, Jika….

Minggu, 08 September 2024 | 09:30

UPDATE

Bang Doel Yakin Menang Satu Putaran di Pilkada Jakarta

Selasa, 17 September 2024 | 20:05

Belanja Negara Awal Pemerintahan Prabowo-Gibran Disetujui Rp 3.621 T

Selasa, 17 September 2024 | 20:02

Ubedilah Badrun: Alasan Kaesang Nebeng Jet Pribadi Benarkan Ada Gratifikasi

Selasa, 17 September 2024 | 19:54

Karolin Natasa Ajak Warga Landak Tidak Pilih Pemimpin Abal-abal

Selasa, 17 September 2024 | 19:52

Double-Faced

Selasa, 17 September 2024 | 19:51

Gara-gara Kasus Jet Kaesang, Prabowo Harus Susun Program Penegakan Hukum Prioritas

Selasa, 17 September 2024 | 19:39

Disnakertransgi Jakarta Pastikan Perusahaan Animasi di Jakpus Langgar Aturan

Selasa, 17 September 2024 | 19:39

Airlangga Dampingi Jokowi

Selasa, 17 September 2024 | 19:29

PDIP: Megawati Akan Bertemu Prabowo Sebelum Pelantikan

Selasa, 17 September 2024 | 19:23

Demokrat Setuju Kabinet Prabowo Diisi Profesional dan Ahli

Selasa, 17 September 2024 | 19:18

Selengkapnya