Irjen Pol Boy Rafli Amar/Net
Kapolda Papua, Irjen Pol Boy Rafli Amar tidak membeÂda-bedakan daerahnya jelang pilkada serentak tahun depan.
Boy menganggap, semua daerah atau kabupaten yang menggelar pesta demokrasi rawan konflik.
"Kami mengganggap semua kabupaten di Provinsi Papua yang menggelar pemilihan umÂum daerah ada potensi kerawaÂnan. Jadi kami anggap semua punya kerawanan. Karena itu dengan sikap seperti itu kami tidak berprasangka buruk, kaÂlau saja bilang ini tidak rawan dan sebagainya, itu kami tidak mau," kata Boy kepada
Rakyat Merdeka, kemarin.
Mantan Kapolda Banten ini menuturkan, pihaknya sejauh ini terus bekerja keras dan tidak ada kata untuk bersantai-santai demi memberikan pemaham kepada masyarakat yang belum memahami arti demokrasi baik sehingga tidak diperalat demi kepentingan oknum-oknum tertentu.
"Ini Papua, jadi kita harusjaga dan kawal baik-baik masyarakatnya. Dijaga, diajak untuk berdemokrasi baik, ditingkatkan kesadaran hukumnya, tidak harus begitu terus, jadi kita belum bisa santai-santai dulu sekarang dan kami harus bekerja keras. Pasalnya, semua daerah diketegorikan daerah rawan konflik," jelas Boy.
Boy menyebutkan, ada tiga kabupaten menjadi perhatian khusus saat pilkada serentak nanti. Yakni Kabupaten Jayawijaya, Mamberamo Tengah, dan Puncak.
"Daerah ada di pegunungan akan menjadi perhatian khusus Polda Papua, untuk mencegah kasus seperti yang telah terjadi di kabupaten lainnya saat pemiÂlihan sebelumnya," ungkapnya.
Menurut Boy, dalam penanÂganan khusus di tiga kabupaten nantinya di setiap TPS akan ditempatkan empat hingga lima personil.
"Tempat dianggap memiÂliki potensi kerawanan kami taruh empat sampai lima orang. Sementara daerah tidak terlalu memiliki kerawanan, anggota akan melakukan patrol saja samÂbil memantau kondisi jalannya pemilihan," tutupnya. ***